Media Bawean, 25 Juni 2013
Lomba Menulis Opini Dan Artikel Kategori Umum
Nama Penulis : Ronnie Pahala
Alamat Tempat Tinggal :
Rancabentang Utara No. 227
RT : 4 RW 14, Cimahi , Jawa Barat
Status Pekerjaan :
Mahasiswa Oseanografi ITB
Email : bukanrony@gmail.com
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau yang menghiasi 5 pulau besar yang utama. Hal tersebut mungkin sudah banyak diketahui oleh kita warga indonesia. Tetapi apakah kita benar-benar mengerti makna dari barisan kata tersebut?
Wilayah seluas 5.193.250 km2 dengan daratan 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km² ini memiliki banyak hal yang kita bisa temui. Dari pulau, laut, flora, fauna, kebudayaan, sampai warganya pun beranekaragam. Tetapi sangat disayangkan kebanyakan dari kita tidak dapat memanfaatkan potensi tersebut dengan baik. Dilain hal ada pula yang mulai mengembangkan daerah mereka masing-masing dengan cara yang baik dan benar, seperti contohnya warga dan pemerintahan Pulau Bawean. Mereka membuat suatu website dengan isi yang mewakili tempat mereka agar dapat terpromosikan dan maju. Ada beberapa hal yang saya ingin bahas mengenai pulau-pulau kecil yang baru ingin berkembang seperti Pulau Bawean ini. Sebagai contoh mari kita sorot dulu Pulau Bawean yang mungkin bisa mewakili pulau kecil lain di Indonesia.
Pulau Bawean adalah pulau yang letaknya di Laut Jawa dengan jarak sekitar 120 Kilometer dari daerah Gresik yang memang satu kabupaten yaitu Kabupaten Gresik. Pulau ini memiliki banyak sekali potensi wisata. Wisata alam, wisata sejarah, maupun wisata budaya dapat ditemui di tempat ini. Banyak yang telah membahas ketiga wisata tersebut secara mendetail. Tetapi saya ingin menyorot satu wisata alam yang dimiliki Pulau Bawean yang akhir-akhir ini sedang terkenal yaitu wisata snorkling ataupun diving (menyelam). Wisata ini pastinya juga dapat menyokong pariwisata Pulau Bawean. Dengan kejernihan air, flora dan fauna laut yang indah, juga kontur laut yang landai disepanjang pesisir Pulau Bawean maupun pulau kecil disekitarnya dapat menjadi potensi yang sangat besar untuk didatangi oleh turis lokal maupun mancanegara.
Dibalik potensi tersebut ada satu hal yang saya ingin peringati, yaitu perihal pengelolaan mengenai semua potensi dari wisata. Saya sangat sedih melihat Indonesia dengan wilayah-wilayah berpotensi besar yang seharusnya dinikmati oleh penduduk aslinya malah dieksploitasi oleh orang asing. Seperti contoh kasus tentang snorkling dan diving, di Indonesia hampir semua pusat diving dikuasai oleh orang asing. Bahkan di bali banyak orang yang menjual tanah dengan harga yang tidak seberapa dibanding harga potensi yang dimiliki kepada orang asing. Adapula Pulau Morotai di daerah Sumatera yang termasuk 10 tempat surving terbaik di dunia juga sudah dimiliki oleh orang asing.
Kita memang perlu berbenah dalam penanggulangan dan pengelolaan potensi wisata kita sendiri. Jangan hanya karena uang kita mengorbankan potensi yang jauh lebih besar. Contoh untuk pulau bawean, dengan air laut yang jernih, potensi alam yang masih asri, dan keunikan yang lain apakah kita bisa menjamin potensi tersebut akan bertahan apabila banyak yang mendatangi pulau tersebut? Pastinya tidak tanpa penanggulangan, pengelolaan, dan pengetahuan yang cukup.
Solusi dari saya adalah warga yang memiliki tempat yang berkembang khususnya Pulau Bawean yaitu warga dan pemerintah harus duduk untuk berdiskusi mengenai keinginan masyarakat daerah dalam memajukan tempatnya, juga disertai adanya masukan pengetahuan tentang potensi yang dimiliki daerah tersebut juga pengalaman akan daerah lain yang bisa dijadikan pembelajaran. Karena apabila kita tidak mengetahui potensi diri kita bagaimana kita bisa mengembangkan diri kita sendiri.
Pulau Bawean tetap lah menjadi tempat terbitnya matahari.