Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Menjumpai Surga di Pantai Noko,
di Pulau Bawean, Gresik

Menjumpai Surga di Pantai Noko,
di Pulau Bawean, Gresik

Posted by Media Bawean on Jumat, 21 Juni 2013

Media Bawean, 21 Juni 2013





Berkunjung ke Pulau Bawean perlu menyiapkan waktu yang cukup panjang dan tidak bisa hanya sepekan apalagi sehari atau dua hari, karena bila ingin menjumpai tempat wisata naneksotik di lokasi itu memerlukan waktu lama, sebab harus menyesuaikan dengan keadaan cuaca serta naik turunya gelombang laut.


Seperti halnya keindahan Pantai Noko yang terletak di Kecamatan Sangkapura. Keindahan pantai ini bisa dilihat dengan mata telanjang apabila air laut di sekitar pulau sedang surut, karena akan terlihat hamparan pasir putih yang membentang membelah lautan.

Panorama alamnya juga akan memanjakan setiap mata wisatawan yang datang ke lokasi itu, dan mungkin anda akan bergumam bagai surga yang tersembunyi di balik Pulau Jawa, sebab keindahan alamnya tidak akan tertandingi dengan daerah lain.

Namun, untuk menikmati keindahan alamnya tidaklah mudah, karena selain lokasinya yang cukup jauh, wisatawan terlebih dahulu harus menempuh perjalanan tiga jam melewati Laut Jawa untuk menuju Pulau Bawean dari Pelabuhan Kabupaten Gresik.

Setelah singgah di Pelabuhan Bawean yang terletak di Kecamatan Sangkapura, wisatawan harus kembali menempuh perjalanan sekitar 20 menit menuju Pantai Noko dengan menggunakan "speed boot" atau perahu motor milik nelayan setempat.

Salah seorang warga Sangkapura, Himma Syarifah mengaku, Pantai Noko selama ini tidak dijadikan sebagai tujuan utama kebanyakan wisatawan, melainkan hanya tempat singgah bagi para pelancong yang datang atau akan ke Pulau Bali. Meski, banyak wisatawan mengaku sangat mengagumi keberadaan pantai dan keindahan pesona alam bawah lautnya.

"Banyak penyelam dari luar negeri yang mengaku terpesona dengan hamparan laut di Pantai Noko, sebab taman laut atau bunga karang dan ikan hias aneka warna mayoritas masih asli dan alami," ungkapnya.

Himma menyayangkan kurang tergarapnya wisata Pantai Noko oleh Pemkab Gresik, padahal apabila dikelola secara profesional, bukan tidak mungkin pantai itu akan menjadi jujukan utama wisatawan ketimbang Pulau Bali.

"Biasanya wisatawan yang mampir itu menggunakan kapal-kapal besar, dan kebanyakan mereka ingin ke Pulau Bali tanpa melalui Pelabuhan Gresik, atau hanya berhenti di sekitar Pulau Noko," tuturnya.

Apabila dikelola secara profesional dan menempatkan simbol-simbol wilayah Kabupaten Gresik di pantai yang memiliki luas sekitar 6.000 m2 itu, maka Gresik akan mudah dikenal oleh dunia luar, sebab mayoritas pengunjung pantai adalah orang luar negeri.

Selain itu, kurangnya alat penunjang wisata seperti persewaan "speed boot" dan alat penyelam yang ada di sekitar pantai membuat wisatawan harus bersusah payah membawa alat penyelam sendiri. "Memang untuk melihat keindahan bawah laut Pantai Noko wisatawan harus membawa perlengkapan selam sendiri, karena sulit menemukan tempat penyewaan peralatan selam," ujarnya.

Kurang Maksimal

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Kadisbudparpora) Gresik, Tarso Sagito mengakui kekayaan dan potensi wisata di Pulau Bawean sangatlah banyak dan beragam, namun masih kurang tergarap dengan maksimal.

Beberapa kekurangan yang sedang dibenahi oleh Pemkab Gresik guna menunjang sejumlah lokasi wisata di Pulau Bawean adalah dengan perbaikan infrastruktur jalan dan lapangan terbang di pulau itu.

"Tahun ini pemkab akan mempercepat perbaikan jalan lingkar Pulau Bawean yang menghubungkan antardesa sampai akhir 2013," paparnya.

Selain itu, untuk melancarkan akses dari dan menuju lapangan terbang yang dalam waktu dekat juga akan diresmikan.

Tarso mengatakan, perbaikan infrastruktur sepenuhnya kewenangan Pekerjaan Umum, dan rencananya dialokasikan dana sebesar Rp20 miliar yang bersumber dari APBD Kabupaten Gresik.

Dikatakannya, selain Pantai Noko ada beberapa obyek wisata yang bisa dikunjungi di Pulau Bawean, seperti Pantai Labuhan dan Mayangkara yang terletak di lapangan terbang Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak.

Serta keberadaan Air terjun di kawasan Tambak dan Sangkapura yang masing-masing bernama Grujukan Kuduk-Kuduk dan Air Terjun Talomon, dan wilayah perbukitan di Dusun Panyal Pangan dan Pesona Danau Kastoba.

"Kita harapkan dengan adanya infrastruktur yang bagus, sejumlah lokasi wisata di Pulau Bawean bisa tergarap dengan maksimal," ucapnya, berharap.(*) 
Sumber : Antara Jatim

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean