Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Bawean Island : Potensi Besar Wisata
Bertaraf Internasional di Jawa Timur

Bawean Island : Potensi Besar Wisata
Bertaraf Internasional di Jawa Timur

Posted by Media Bawean on Senin, 08 Juli 2013

Media Bawean, 8 Juli 2013 

Lomba Menulis Opini Dan Artikel 
Kategori Umum 


Nama : Ladhita Triprayoga Sutayasa 
Alamat : Jl. Brigjen Katamso 2 RT 23 RW 05 NO 11/A - 
Waru Kabupaten Sidoarjo 

Asal Sekolah : Fakultas MIPA Universitas Negeri Surabaya 

Liburan merupakan suatu momen yang banyak ditunggu oleh semua masyarakat tak terkecuali bagi anak muda dan dewasa. Karena bagi mereka liburan merupakan suatu aktivitas yang menyenangkan dan hanya dijumpai sebentar saja akibat kesibukan bekerja maupun sekolah yang dijalani sehari-hari. Di Indonesia khususnya di Provinsi Jawa Timur, sangat banyak destinasi wisata yang disuguhkan kepada masyarakat luas. Salah satunya terdapat di Pulau Bawean. Pulau Bawean merupakan pulau yang berada kurang lebih 120 kilometer di bagian utara Pulau Jawa dan di kelilingi Laut Jawa disekitarnya. Selain itu, Pulau Bawean memiliki jumlah penduduk sekitar 70 ribu jiwa. Bahasa sehari-hari yang digunakan adalah Bahasa Bawean. Namun, kita juga bisa berkomunikasi dengan penduduk setempat menggunakan Bahasa Indonesia. Disana kita dapat bertemu dengan berbagai macam orang dari berbagai wilayah di Indonesia seperti pulau Jawa, Madura, Kalimantan, Sulawesi dan lainnya. Kebanyakan mereka semua adalah pendatang yang telah lama menetap di Pulau Bawean.

Pulau Bawean memiliki berbagai macam jenis tempat wisata, misalnya wisata air seperti pantai dan air terjun. Kemudian ada pula cagar alam yang menangkarkan hewan Rusa Bawean yang masih asli dan kabarnya sudah dalam keadaan langka karena jumlahnya yang sedikit. Ada pula tempat wisata religi yang dihadirkan Pulau Bawean. Hal tersebut sangat menarik karena banyak jenis tempat wisata dapat berkumpul menjadi satu di Pulau Bawean. Jadi bagi para wisatawan khususnya anak muda yang menginginkan paket liburan menarik yang lengkap sekaligus tidak ingin menghilangkan nuansa religi didalamnya, Pulau Bawean bisa dijadikan sebagai salah satu pilihan yang tepat.

Perjalanan untuk menempuh Pulau Bawean dapat kita mulai dari pintu pelabuhan laut Kabupaten Gresik. Di pelabuhan laut itu, kita akan menaiki perahu cepat/speed boat atau menggunakan kapal biasa untuk menuju Pulau Bawean. Apabila naik speed boat, waktu perjalanan yang diperlukan kurang lebih tiga jam. Sedangkan jika menggunakan kapal biasa, waktu yang ditempuh sekitar lima sampai enam jam untuk bisa bersandar di dermaga Bawean. Tetapi, berkaitan dengan wisata Pulau Bawean masih banyak hal yang perlu dibenahi khususnya pada sektor transportasi pariwisata. Wisatawan sering mengeluhkan transportasi yang disediakan untuk menuju Pulau Bawean yang sangat minim dan cukup mahal. Namun dengan banyaknya kritikan yang masuk, Pemerintah Kabupaten Gresik menyatakan segera merealisasikan pembangunan lapter perintis ( lapangan terbang perintis ) di Tanjungori, Kecamatan Tambak. Diharapkan dengan adanya lapangan terbang perintis, membuat jumlah wisatawan yang diangkut menuju Pulau Bawean semakin bertambah.

Sudah menjadi rahasia umum kalau pantai merupakan tempat wisata favorit bagi anak muda dan remaja di Indonesia. Selain menawarkan pemandangan yang sangat fantastis dan romantis, berwisata di pantai juga tidak terlalu menguras isi dompet anak muda yang suka berlibur dengan bujet sederhana atau sering disebut backpacker. Sejalan dengan hal itu, Pulau Bawean merupakan tujuan yang tepat bagi anak muda yang suka berlibur ke pantai.

Di pulau yang mendapatkan julukan Pulau Bidadari ini, konon banyak menyimpan cerita menarik dari pemandangan pantai laut dangkal dan terumbu karangnya seperti di daerah Pulau Gili dan Pulau Noko. Pulau Gili merupakan pulau kecil di daerah Bawean yang dapat ditempuh dari Dusun Pamona, Bawean menggunakan klotok atau perahu kecil yang dimiliki penduduk setempat. Di Pulau Gili, kita bisa mendapatkan sensasi pantai yang sebenarnya dengan pasir putih dan laut biru yang menyatu dengan langit yang cerah. Tidak lupa deretan pegunungan yang terlihat di Pulau Bawean yang juga memanjakan mata kita saat mengunjungi Pulau Gili.

Selain itu ada tempat wisata Danau Kastoba. Jangan kaget karena danau ini memiliki nama yang identik dengan danau yang ada di Pulau Sumatera, Danau Toba. Danau Kastoba juga tidak kalah eksotiknya dengan saudara jauhnya Danau Toba. Lokasinya berada di Kecamatan Tambak ditengah Pulau Bawean. Orang-orang yang berkunjung kesana selalu tidak pernah lupa untuk mengajak sahabat maupun orang yang spesial bagi mereka. Hal itu karena Danau Kastoba mempunyai pemandangan yang indah, suasananya yang tenang dan mendamaikan membuat hawa romantis semakin menyelimutinya. Namun, yang sedikit menghambat adalah perjalanan yang ditempuh cukup terjal karena melewati hutan yang masih alami.

Selanjutnya ada tempat berwisata air terjun di Pulau Bawean. Air terjun merupakan tempat wisata yang cukup eksotis karena menawarkan suasana yang nyaman dan tetap tidak menghilangkan nuansa romantis bagi para anak muda yang mengunjunginya. Sayangnya, Air Terjun Laccar ini jauh dari kata nyaman untuk dijangkau wisatawan karena akses transportasi dan jalannya masih sulit. Dibutuhkan keseriusan Pemerintah Kabupaten Gresik untuk menggarap salah satu potensi besar wisata Pulau Bawean ini.

Tidak lupa ada banyak tempat wisata religi yang cukup terkenal di Pulau Bawean. Tercatat tidak kurang dari 16 tempat wisata religi ziarah yang tersebar di Kecamatan Sangkapura dan Tambak. Tempat ziarah yang cukup terkenal ialah makam Jherat Lanjeng yaitu makam dengan panjang kurang lebih 12 meter dan berlokasi di Kecamatan Sangkapura. Menurut sejarah cerita, makam tersebut dikaitkan dengan keberadaan Aji Saja beserta pengikut setianya yaitu Doro dan Sembodo. Sedangkan untuk di Kecamatan Tambak terdapat tempat wisata religi berupa makam Waliyah Nyai Zaenab yang berada di Kompleks Masjid Jamik Desa Diponggo. Dikatakan bahwa beliau merupakan penyebar agama Islam perempuan pertama di Pulau Bawean dan membawa bahasa Jawa ke Pulau Bawean. Tujuan dari wisata religi juga untuk mengingatkan kita akan jasa para pejuang agama Islam di daerah Pulau Bawean dan selalu ingat akan kematian yang menjadi rahasia Ilahi.

Bagi para wisatawan anak muda yang ingin bepergian wisata ke Pulau Bawean diharapkan untuk selalu menjaga kebersihan, keamanan dan kenyamanan serta tidak melakukan hal yang merugikan mereka maupun orang lain karena tempat wisata di Pulau Bawean masih sangat alami dan harus selalu dijaga kelestariannya.

Lalu, kepada Pemerintah Kabupaten Gresik yang wilayahnya mencakup Pulau Bawean untuk segera membangun infrastruktur transportasi di Pulau Bawean demi terwujudnya harapan masyarakat luas untuk Pulau Bawean sebagai destinasi wisata bertaraf Internasional dan kemajuan masyarakat di Pulau Bawean.

Semoga tulisan saya dapat ikut membantu pengangkatan Pulau Bawean menjadi tempat wisata yang tidak hanya populer di kalangan orang dewasa, tetapi juga banyak diminati dan dikunjungi oleh anak muda dan remaja Indonesia, khususnya di Provinsi Jawa Timur.

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean