Media Bawean, 12 Juli 2013
Oleh: Eklis Dinika,
Dosen STAIHA BAWEAN
Senyuman modal utama dalam meniti kehidupan untuk menyembunyikan berbagai macam keluh kesah dan problema , selalu tabah dan bersabar dalam setiap menghadapi segala bentuk permasalahan yang datang, berpikir dan bertafakkur kepada-Nya suatu metode paling tepat dalam menyelesaikan masalah serta mendapatkan ketenangan batin yang tak dapat diungkapkan dengan sebuah kata-kata.
Berpikir merupakan aktivitas manusia yang cukup kompleks karena berpikir melibatkan berbagai bentuk gejala jiwa seperti sensasi, persepsi maupun memori. Berpikir biasanya terjadi pada orang yang mengalami masalah atau sedang dihadapkan pada masalah. Oleh sebab itu para ahli mendefinisikan berpikir sebagai suatu proses mental yang bertujuan memecahkan masalah.
Tidak semua orang dapat berpikir dengan tenang, cermat, dan tepat. Menurut Mayer berpikir meliputi tiga komponen pokok yaiti: a) berpikir merupakan aktivitas kognitif, b) berpikir merupakan proses yang melibatkan beberapa manipulasi pengetahuan di dalam sistem kognitif, dan c) berpikir diarahkan dan menghasilkan perbuatan pemecahan masalah.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Abu Dzar (Djundub) bun Djunadata, dan Abu Abdirrahman (Mu’adz) bin Djabal r.a berkata: Bersabda Rasulullah SAW: Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada, dan ikutilah perbuatan kejahatan itu dengan kebaikan supaya terhapus kejahatan, dan bergaullah dengan sesama manusia dengan budi yang baik.
Dari hadist di atas jelaslah bahwa apapun bentuk perlakuan yang kita terima sudah selayaknyalah kita menanggapinya dengan kesabaran serta senyuman manis karena senyum itu merupakan wujud dari keikhlasan kita dalam menerima ujian ataupun cobaan yang di berikan olah Allah SWT. Tapi, tidak semua orang dapat bersikap seperti itu hanya mereka yang selalu berdzikir dan berpikir positif lah yang mampu menjalaninya. Sebenarnya dalam mengarungi kehidupan yang keras ini setidaknya kita bisa menjadi PENSIL yang dapat menulis KEBAHAGIAN, atau kalau tidak bisa mejadi pensil minimal jadilah PENGHAPUS untuk menghapus KESEDIHAN orang lain.
Abdullah bin Abbas berkata: Pada suatu hari saya berada di belakang Nabi Muhammad lalu katanya: Hai anak, akan saya ajarkan kepadamu beberapa kalimat: 1). Peliharalah (perintah) Allah, maka Allah akan memelihara engkau, dan peliharalah (larangan) Allah, niscaya kamu dapati Allah selalu di hadapanmu. 2). Apabila kamu meminta, mintalah kepada Allah dan apabila kamu minta tolong mintalah pertolongan Allah. 3). Ketahuilah olehmu, sekiranya ummat manusia sepakat/ berjanji hendak memberi manfaat/pertolongan kepadamu, niscaya tidak akan terjadi sesuatu juapun daripadanya melainkan apa yang telah ditetapkan Allah lebih dahulu. 4). Demikian juga sekiranya mereka itu sepakat/berjanji pula hendak membahayakanmu, takkan terjadi bahaya itu melainkan menurut apa yang telah digariskan Allah terlebih dahulu.
Maksud hadist di atas adalah: 1). Jika kamu ingin selamat dunia akhirat, hendaklah kamu pelihara amanat Allah, dengan mengikuti segala perintah-Nya, Allah berfirman: Barangsiapa yang beramal, baik laki-laki atau perempuan sedang ia seorang mukmin, maka kami akan menghidupkannya kelak dengan penghidupan yang baik. Malapetaka yang menimpa segolongan hamba Allah tidaklain karena menyia-nyiakan amanat Allah yang telah diterimanya. Firman Allah: Apabila kamu ditimpa musibah adalah karena kesalahanmu sendiri.
2). Pada saat kamu berbakti kepada Allah, maka Allah selalu dihadapanmu. Rasulullah bersabda: Kenallah Allah di waktu kamu senang niscaya Allah mengenalmu pada saat kamu kesusahan. Dinyatakan pula bahwa amal shaleh itu berguna pada saat kesulitan. Sebagaiman terjadi pada Nabi Yunus yang selalu ingat kepada Allah sekalipun berada dalam perut ikan, maka selamatlah, ikan itu terdampar di tepi pantai dan keluarlah nabi Yunus dalam keadaan sehat tidak kurang suatu apapun
. 3). Hendaklah berdoa dan meminta pertolongan itu kepada Allah. Jangan yang selain Allah, seperti kepada dewa-dewa dan batu-batu, karena mereka tidak dapat menciptakan sebutir beras atau menjadikan setetes air, apalagi menjadikan langit dan bumi, matahari dan bintang-bintang serta semesta alam ini. Bagaimana mungkin ia dapat mengabulkan permintaanmu, dan menjadi penolongmu?.
4). Ketahuilah olehmu, sekiranya ummat manusia semuannya sepakat ingin menolongmu, maka pertolongan itu tidak akan terjadi tanpa seizin Allah. Sebalikya jika sekiranya ummat manusia sepakat hendak membahayakanmu/membuatmu celaka, maka semua itu tidak akan terjadi kalau tidak seizin Allah. Demikialah amanat Allah dalam al-Qur’an: Jika Allah hendak membinasakan, maka tidak ada seorangpun yang dapat menghalanginya. Dan jika Allah hendak menurunkan nikmat karunia, maka tidak ada seorangpun yang dapat menolaknya.
Oleh karena itu kemenangan itu akan dapat dicapai/diraih dengan kesabaran. Kesenangan/kebahagian itu akan kita perolah setelah kesusahan/Kesedihan, dan kesedihan itu terletak antara dua kegembiraan. Oleh sebab itu berhati-tilah memelihara/menjaga amanat Allah dan Rasul-Nya. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang pandai bersyukur serta selalu bertawakkal kepada-Nya. Amien.