Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Mencoba Mengulas Syi’ir Tanpo Waton

Mencoba Mengulas Syi’ir Tanpo Waton

Posted by Media Bawean on Rabu, 17 Juli 2013

Media Bawean, 17 Juli 2013

Oleh : Gus Ali Asyhar 
(Wakil Ketua PCNU Bawean dan dosen STAIHA) 


Syi’ir tanpo waton ini ditulis oleh KH. Moh. Nizam Wonoayu Sidoarjo tahun 2004 dan dibaca bersama jamaah tariqatnya. Namun masyarakat meyakini bahwa syi’ir itu diciptakan dan dibaca oleh Gus Dur. Suara KH. Nizam memang nyaris sama dengan suara Gus Dur. Keyakinan inilah yang menyebabkan syi’ir ini cepat populer karena selalu diputar di berbagai tempat. Mulai masjid agung sampai mushala terminal. Mulai acara tabligh akbar sampai istighatsah di gang-gang sempit.


Tulisan ini mencoba mengulas arti dari tiap-tiap frase.

Ya Rasulallah Salamun Alaik # Ya Rafi’assani Waddaraji
‘Athfatayajiratal ‘Alami # Ya Uhailalujudi Wal Karami 2x

1. Ngawiti ingsun nglalar syi’iran – Kelawan muji maring Pengeran
Kang paring rohmat lan kenikmatan – Rino wengine tanpo petungan 2x
( Saya memulai membaca syair – Dengan memuji kepada Tuhan
Yang Maha memberi kasih dan nikmat – Siang malam tanpa bisa dihitung 2x)

2. Duh bolo konco priyo wanito – Ojo mung ngaji syare’at bloko
Gur pinter ndongeng nulis lan moco – Tembe mburine bakal sengsoro 2x)
( Wahai teman pria wanita – jangan hanya menjalani syariat saja
Hanya pandai ngomong, menulis dan membaca – akhirnya akan sengsara 2x)

Di frase pertama penulis syair ini memulai dengan memuji kepada Allah Tuhan yang telah memberikan karunia siang malam tanpa bisa dihitung. Di frase kedua kita diingatkan bahwa tahapan dalam beragama adalah iman, islam dan ihsan. Dengan bahasa lain tauhid, syariat dan hakikat. Proses ini harus dijalani secara tuntas. Jika berhenti di tahapan syari’at saja maka akan menemui kesengsaraan. Mengapa? Karena syariat agama hanyalah alat bukan tujuan. Shalat, zakat, puasa, haji adalah alat untuk mendapatkan ridla-Nya. Jadi tujuannya adalah Ridla Allah.

3. Akeh kang apal Quran Haditse – Seneng ngafirke marang liyane
Kafire dhewe gak digatekke – Yen isih kotor ati akale 2x
( Banyak yang hafal ayat Qur’an dan Hadits – tapi senang mengkafirkan orang lain
Kafirnya diri sendiri tak dihiraukan – hati dan akalnya sendiri masih kotor 2x)

Disini kita ditegur keras. Jangan sampai gampang mengkafirkan orang lain. Urusan kafir atau mukmin adalah hak prerogative Allah. Manusia tidak berhak menghakimi. Tugas kita adalah mengajak dan terus mengajak. Lebih baik menelisik kekurangan diri sendiri daripada sibuk menghitung kesalahan orang lain. Nabi SAW pernah mencium tangan sahabatnya yang tangannya kasar. Nabi sangat menghormati kerja keras dan kesederhanaan sahabat ini. Padahal dalam pandangan masyarakat orang yang hitam legam dan kulitnya kasar derajatnya rendah. Orang yang derajatnya tinggi adalah mereka yang kerjanya kantoran , bersih wajah dan kulitnya, tinggi jabatannya dan mewah rumah serta kendaraannya. Banyak diantara kita yang pandai menghafal ayat-ayat Quran dan hadits namun tidak banyak yang bisa menata hati dalam meneropong kehidupan.

4. Gampang kabujuk nafsu angkoro – Ing pepaese gebyare donyo
Iri lan meri sugihe tonggo – Mulo atine peteng lan nisto 2x
( Mudah terbujuk nafsu durhaka - silau dengan gebyar perhiasan dunia
Iri dan dengki dengan kekayaan sesama – maka hatinya gelap dan nista 2x)

Siapapun yang salah memaknai hidup maka akan salah juga jalan yang ditempuh. Hidup ini sejatinya adalah berlomba dalam kebaikan untuk mencari ridla Allah. Setiap lini harus diisi kebaikan. Orang islam harus kaya supaya mudah membantu orang lain. Jadi kaya adalah sarana bukan tujuan. Orang islam harus pandai supaya terarah. Jadi pandai adalah alat bukan tujuan. Orang islam sebaiknya menguasai jabatan strategis supaya mudah men-sejahterakan masyarakat. Jadi jabatan adalah sarana bukan tujuan. Walhasil, jika ada orang kaya raya, berpangkat dan berilmu namun tidak berdampak kepada kebaikan masyarakat maka dialah orang yang gelap hatinya dan salah jalan. Hidupnya hanya untuk mencari dan menumpuk alat. Gus Mus dalam satu puisinya yang berjudul “ Tahun Baru” menyentil kita karena shalat kita lebih buruk dari senam poco-poco. Zakat kita sedikit tapi minta balasan yang menumpuk. Haji kita tak lebih dari rekreasi sambil mencari label made in Saudi. Puasa kita hanya mengubah jam makan.

5. Ayo sedulur jo nglaleake – Wajibe ngaji sak pranatane
Nggo ngandelake iman tauhide – baguse sangu mulyo matine 2x
( Wahai saudaraku jangan melalaikan – Kewajiban mengaji dengan pirantinya
Untuk mempertebal iman dan tauhid – sebaik-baiknya bekal untuk mati mulia 2x)

6. Kang aran sholeh bagus atine - Kerono mapan seri ilmune
Laku thoriqot lan ma’rifate – ugo hakikat manjing rasane 2x
( Yang namanya shaleh adalah orang yang baik hatinya karena banyak ilmunya
Juga menjalani thariqat ma’rifar. Serta merasakan ilmu hakikat 2x)

Dua frase diatas menuturkan kewajiban kita untuk terus menerus mencari ilmu. Ilmu bukan hanya dari buku dan kitab tapi juga bisa diperoleh dari kehidupan. Orang shaleh adalah orang yang banyak ilmu kehidupannya. Ia menjalani laku syariat, thariqat, ma’rifat dan hakikat. Dulu di Bali ada orang yang hidupnya aneh menurut orang kebanyakan. Ia hidup sendirian di tengah kebun kelapa-nya yang luas. Ia juga memiliki gubuk untuk menjamu siapapun yang lewat. Tiap ada orang yang dijumpainya ia ajak untuk mampir ke gubuknya lalu di suguhi dengan degan segar. Rutinitas ini ia jalani hingga akhir hayatnya. Ia berusaha menjadikan hidupnya bermanfaat untuk banyak orang meski dalam hal-hal kecil.

7. Al-Quran qodim wahyu minulyo – Tanpo tinulis biso diwoco
Iku wejangan guru waskito – Den tancepake ing jero dodo 2x
( Al-Quran qadim wahyu mulia – tanpa huruf dan bisa dibaca
Itulah ajaran guru bijak bestari – ditancapkan di dalam hati 2x)

8. Kumantil ati lan pikiran – mrasuk ing badan kabeh jeroan
Mukjizat rosul dadi pedoman – Minongko dalan manjinge iman
( Al-Quran tertanam di hati dan pikiran – Merasuki seluruh jiwa raga
Mukjizat Rasul jadi pedoman – sebagai jalan masuknya iman 2x)

9. Kelawan Allah Kang moho suci – Kudu rangkulan rino lan wengi
Ditirakati diriyadlohi – dzikir lan suluk jo nganti lali 2x
( Dengan Allah dzat yang Suci – harus menyatu siang dan malam
Dengan keprihatinan diri dan terus belajar memperbaiki hati, berdzikir dan suluk 2x)

Al-Quran adalah wahyu Allah yang harus menjadi pedoman. Manusia wajib belajar menyatu dengan-Nya. Caranya dengan hidup prihatin dan terus memperbaiki diri. Prihatin bukan berarti miskin harta. Prihatin artinya tidak mementingkan dirinya sendiri. Terus berdzikir dan suluk ( menyatu) . Berdzikir tidak harus memegang tasbih. Berdzikir bisa dengan melihat keagungan Allah dalam ciptaan-Nya. Cobalah sesekali naik ke puncak gunung lalu pendarkan pandanganmu ke segala penjuru. Betapa kecil dan kerdil manusia itu. Atau naiklah sampan ke tengah laut lepas sendirian. Lalu tengoklah daratan betapa sombong dan angkuh penghuninya.

10. Uripe ayem rumongso aman – Dununge roso tondo yen iman
Sabar narimo najan pas-pasan – Kabeh tinakdir saking Pengeran 2x
( Hidupnya damai aman sentosa – tenangnya hati tanda iman
Sabar dan menerima meski hidupnya sederhana – semua sudah takdir Tuhan 2x)

11. Kelawan konco dulur lan tonggo – Kang podho rukun ajo disio
Iku sunahe Rosul kang mulyo – Nabi Muhamad panutan kito
( Dengan teman, saudara dan tetangga – Yang rukun jangan disia-siakan
Itu ajaran Nabi Muhamad mulia - Yang menjadi teladan kita 2x)

Kehidupan orang yang beriman selalu merasa damai, sabar dengan segala keadaan. Baik kaya maupun kekurangan. Kaya dan melarat adalah ujian untuk selalu berbuat kebaikan. Ada manusia yang lebih bermanfaat kalau ia kaya tapi ada juga yang lebih memberi manfaat kalau ia miskin. Siapa yang tahu semuanya? Allah Dzat Yang Maha Tahu tentang hal yang terbaik bagi makhluq-Nya. Kata Iwan Fals “ Jalani Saja”. Nabi mencontohkan bagaimana seharusnya hidup bermasyarakat. Terus berbuat baik tiada henti. Satu yang membedakan Nabi Muhamad dengan para Rasul sebelumnya adalah dalam hal kesabaran tiada batas. Tak pernah Nabi SAW mendoakan jelek kepada siapapun. Nabi terdahulu akan mendoakan jelek bila sudah saatnya. Contohnya adalah Nabi Luth a.s. yang mendoakan binasa kepada umatnya karena sudah tidak bisa dinasehati. Akhirnya umatnya mati semua disambar petir yang menggelegar.

12. Ayo nglakoni sekabehane – Allah kang bakal ngangkat drajate
Senajan asor toto dhohire – Ananging mulyo maqom drajate 2x
( Mari kita jalani semuanya – Allah yang akan mengangkat derajat kita
Meski kelihatan hina – tetapi mulia derajanya di sisi-Nya 2x)

13. Lamun prasto ing pungkasane – Ora kesasar roh lan sukmane
Den gadang Allah swargo manggone – Utuh mayite ugo ulese 2x
( Bila bagus akhirnya – Roh sukmanya tidak kesasar
Di jamin surga oleh Allah – utuh mayit dan kafannya 2x)

Akhirnya , mari kita jalani semuanya. Syariat, makrifat dan hakikat. Meski di mata manusia kelihatan nista namun mulia di hadapan Allah. Beberapa bulan yang lalu dikabarkan bahwa ada mayit yang masih utuh tubuh dan kafannya meski sudah 20 tahun saat akan dipindahkan dari Lapter Tanjung Ori Tambak ke pemakaman umum. Kita meyakini orang ini pasti memiliki amal yang diterima oleh Allah meski kelihatan remeh. Ada juga kisah menarik dari Menara Gunung Teguh. Seorang kakek meninggal dunia saat mengumandangkan adzan pertama shalat subuh. Saat melafadzkan “ Hayya ala shalat” tubuhnya lunglai bersandar ke mimbar bersamaan perginya ruh kepada Allah. Subhanallah.

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean