Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Kondisi Aktivis asal Bawean Membaik
Menjalani Perawatan di RSUD Ibnu Sina

Kondisi Aktivis asal Bawean Membaik
Menjalani Perawatan di RSUD Ibnu Sina

Posted by Media Bawean on Sabtu, 02 November 2013

Media Bawean, 2 Oktober 2013

Salah satu korban selamat dalam perahu maut usai aksi sosial menanam mangrove di Dudun Tajung Rejo Desa Pangkah Wetan Kecamatan Ujungpangkah yakni Almuslimun (32) asal desa Daun, kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, yang kini menetap di Jl. Raya Desa Kepatihan, Kecamatan Menganti.

Dia menceritakan ketika sejumlah penumpang yang ada diperahu nelayan itu kebingungan, terutama yang tidak bisa berang.

"Saya bertahan berusaha menolong dua orang, tetapi tiba-tiba sudah hanyut ,"kata Almuslimun kepada awak media di ruang IGD RS Ibnu Sina, Jum'at (01/11). Dia menambahkan,bahwa, tetap berusaha bertahan menunggu pertolongan dari perahu lainya,.

"Setelah itu kami ditolong oleh perahu lainya dibawa ke tepi. Tidak tahu nasib teman-teman saya yang lain " terang pria kelahiran Pulau Bawean tersebut. 

Satu dari tujuh aktivis lingkungan hidup yang tenggelam di perairan Sungai Bengawan Solo masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Ibnu Sina Gresik, Jawa Timur. Korban Al Muslimin selamat setelah mendapatkan pertolongan rekan-rekannya yang membawanya ke tepian sungai.

Kondisi Al Muslimim berangsur-angsur membaik. Semula ia sempat kritis. Dengan selang oksigen yang masih terpasang di hidungnya, Al Muslimun masih terlihat shock dan trauma kejadian yang menimpanya.

Perlu diketahui, ada tiga mahasiswa tewas setelah perahu yang ditumpangi tenggelam. Ketiganya bagian dari 12 pemuda yang ikut bakti sosial (baksos) program Kepemudaan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora).

Baksos yang dipusatkan di Pangkah Wetan, Kecamatan Ujungpangkah itu ternyata membawa petaka. Perahu yang ditumpangi 12 pemuda seusai menanam bakau (mangrove) karam di ujung Bengawan Solo. Sebanyak sembilan pemuda berhasil diselamatkan dan seorang kritis atas nama Sekretaris Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Almuslimun, 32. Tiga pemuda ditemukan tewas karena tenggelam di kedalaman 6 meter Bengawan Solo di dekat pangkalan perahu nelayan Pangkah Wetan.

Tiga pemuda yang meninggal, yaitu Ketua PD IMM Gresik asal Desa Kebang Angkrik, Kecamatan Ngimbang, Lamongan Abdul Aziz, 25; anggota IMM Universitas Muhammadiyah Gresik asal Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik Arief, 20, dan mahasiswa semester akhir STAI Qomarudin Bungah asal Pangkah Wetan, Kecamatan Ujungpangkah David, 22.

Peristiwa terjadi saat kegiatan Aksi Sosial Kepemudaan Disbudparpora dalam rangka Hari Pemuda di Pangkah Wetan dengan menanam 1.500 mangrove. Acara yang melibatkan semua OKP itu dibuka Wakil Bupati (Wabup) Gresik M Qosim sekitar pukul 09.00 WIB. Usai acara seremonial Wabup M Qosim dan rombongan pejabat meninggalkan acara, setelah sempat menanam mangrove di darat. “Awalnya hanya menanam mangrove di darat, makanya para pejabat balik.

Sedangkan yang bagian menanam mangrove di seberang pinggir Bengawan Solo sisi Selatan warga, tetapi para pemuda ikut,” ujar Kepala Desa Pangkah Wetan Abdullah Mahdi kemarin. Karena banyak aktivis pemuda tertarik, panitia menyediakan dua perahu. Satu perahu besar ditumpangi lebih 20 orang dan satu perahu kecil dengan penumpang 12 pemuda, meski kapasitasnya hanya empat orang penumpang.

Usai menanam mangrove, perahu balik menyeberang menuju pangkalan. Saat balik sekitar pukul 09.45 WIB, ombak tidak besar dan cuaca cerah. Namun, sesampainya di tengah, perahu yang melebihi kapasitas itu oleng karena penumpang sibuk mengambil gambar. Saat oleng itulah para penumpang panik. Tak lama kemudian perahu terbalik dan tenggelam. Para penumpang berhamburan ke sungai tanpa pelampung.

Padahal, di antara mereka ada yang tidak bisa berenang. “Saya masih ingat. Perahu itu depannya nyungsep terus terguling. Kayaknya berat muatan di depan. Saya tidak ingat lagi, saya hanya menyelamatkan diri dengan memegangi tas ransel saya,” ungkap seorang penumpang yang selamat Zubaidi, 26. Para penumpang sempat berteriak meminta tolong, tetapi tidak terdengar karena di lokasi acara tengah diputar musik dengan volume keras. Untungnya, beberapa warga melihat dan mengayuh perahu untuk memberikan pertolongan.

Mulanya empat orang hilang, namun saat pencarian yang melibatkan sembilan perahu nelayan menemukan Almuslimun, warga Kepatihan, Menganti. “Muslimun ditemukan di bawah perahu. Saat ditemukan, paru-parunya kemasukan air, Makanya dirujuk ke RSUD Ibnu Sina,” ujar PD Nasiatul Aisyiyah Gresik Imroatul Hasanah yang ikut rombongan perahu besar.

Kasatreskrim Polres Gresik AKP Ayub Diponegoro Azhar mengungkapkan, ada kesalahan yang fatal yaitu perahu kelebihan muatan. Juga ada kelalaian dengan mengabaikan keamanan penumpang sehingga menyebabkan kecelakaan. “Atas dasar itulah kami akan memeriksa saksi-saksi, karena ini ada kesalahan yang fatal dilakukan panitia,” ucapnya. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean