Media Bawean, 23 Desember 2013
Kapal Satya Kencana II milik PT. Dharma Lauatan Utama (DLU) bersandar di Pelabuhan Pulau Bawean tepat jam 16.00 WIB. setelah menempuh perjalanan selama 8 jam dari Pelabuhan Gresik (senin, 23/12/2013).
Ditanya Media Bawean, seluruh penumpang menyatakan kondisi gelombang sangat tinggi. Selama dalam perjalanan kapal bergoyang-goyang, sehingga banyak penumpang yang mabuk.
Nur Syamsi asal Tampo, Pudakit Barat mengatakan kondisi gelombang laut masih tinggi, sehingga dalam perjalanan kapal dihajar sampai banyak penumpang yang muntah.
Hal senada disampaikan Afandi, menyatakan kondisi gelombangnya dalam perjalanan tergolong tinggi membuat banyak penumpang sepertinya ketakutan.
Sariyono dari petugas DLU disapa Media Bawean di Pelabuhan Bawean, membenarkan kondisi gelombang laut lumayan tinggi, tapi kapal mampu melintasinya tanpa ada hambatan selama dalam perjalanan.
Salah satu penumpang asal Tambak, ketika turun menginjakkan kakinya di Pelabuhan Bawean, langsung jatuh pingsan. Seluruh keluarganya memberikan pertolongan kemudian dibawa pulang.
Salah satu penumpang asal Tambak, ketika turun menginjakkan kakinya di Pelabuhan Bawean, langsung jatuh pingsan. Seluruh keluarganya memberikan pertolongan kemudian dibawa pulang.
Sementara di Gresik sesuai berita surya online memberitakan ratusan penumpang kapal dengan tujuan Pulau Bawean kembali telantar di Pelabuhan Gresik. Ratusan penumpang tersebut tidak kebagian tiket untuk kapal KM Satya Kencana II dibatasi penumpangnya hanya 370 orang, Senin (23/12/2013).
Ratusan penumpang tersebut sudah telantar selam empat hari.
Lantaran dua kapal penumpang jurusan Bawean pulang pergi (PP) tidak berlayar karena gelombang di perairan Bawean di atas 2 meter.
Dua kapal penumpang yaitu Express Bahari 1C dan MV Tungkal Samudra 01.
"Tadi berangkat dari rumah 4.30 Wib, sampai sini tidak kebagian tiket," kata warga Tulangan yang tidak mau menyebutkan namanya.
Bahkan, ada penumpang yang memberikan tiketnya ke orang tua sementara barang bawaan sudah terlanjur dimasukan ke kapal.
Untuk mengambil barang tersebut harus menunjukan tiket.
Akhirnya barang tidak bisa diambil dan orang tersebut marah-marah sehingga adu mulut dengan petugas PT Dharma Lautan Utama bagian tiket.
"Barang Saya sudah masuk, tapi Saya minta izin untuk mengambil tas tidak boleh. Tiket Saya berikan ke orang tua yang tidak dapat tiket. Saya mau mengambil barang bawaan dilarang masuk sama petugas," kata Harianto dengan nada marah.
Selain tidak dapat tiket, calon penumpang lain juga marah-marah karena tidak dapat tiket dan dibatasi hanya 370 penumpang.
"Kapal kuat dimuati mobil dan motor, kenapa penumpang hanya dibatasi 370 orang. Seharusnya penumpang yang sudah menumpuk ini diizinkan masuk. Kapal yang lain tidak berani menyeberang karena cuaca buruk," kata Haris (38), warga Sungaiteluk, Kecamatan Sangkapura.
Sementara, petugas bagian tiket PT DLU, Ali Nahrowi, mengatakan, kapasitas kapal sudah ditetapkan oleh Syahbandar.
"Kita tidak bisa memberikan penumpang lebih sebab sudah ditentukan oleh Syahbandar. Terkait barang penumpang yang terbawa akan dikoordinasikan dengan nahkoda dan ABK," kata Ali saat menunggu pemberangkatan KM Satya Kencana II, berlayar ke Pulau Bawean. (bst)