Media Bawean, 1 Desember 2013
PT PLN (Persero) serius menangani persoalan pembangkit listrik di Pulau Bawean, dengan
mengupayakan pengadaan pembangkit tenaga gas, yaitu Compressed Natural Gas (CNG) atau gas alam yang sudah dikompresi.
Pembangunan sudah berjalan beberapa bulan di pusat pembangkit PLN Bawean, di Kompeks Perikanan Pulau Bawean. Hari jum'at (29/11/2013) mesin untuk CNG sudah tiba di Pulau Bawean dengan menggunakan kapal LCT Putra Bawean. Besok harinya sabtu (30/11/2013) mesin diturunkan dari atas kapal langsung menuju pusat pembangkit listrik milik negara.
Direktur Produksi PT PJB, Muljo
Adji AG mengatakan tengah mengerjakan pembangkit listrik tenaga gas di
Pulau Bawean dengan bahan baku CNG. Selama ini, pembangkit listrik di
Bawean menggunakan BBM, yang biaya operasionalnya tinggi.
Investasi
untuk membangun pembangkit baru dengan CNG berkisar Rp 3 miliar. “Kalau
dihitung dari sisi efisiensi dan bisnis, penggunaan pembangkit gas
lebih menguntungkan, berbeda dengan pembangkit yang menggunakan BBM yang
BEP-nya sangat lama. Investasi pembangkit CNG ini bisa kembali dalam
satu hingga 2 tahun,” ungkap Muljo.
Untuk tahap I, pembangkit
listrik CNG di Bawean akan mulai dioperasikan di pertengahan Juni 2014.
Pembangkit baru ini mampu menghasilkan daya 3 MW. Sedangkan kebutuhan
listrik di Pulau Bawean untuk beban tertinggi mencapai 4-5 MW. (bst)