Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Mahasiswa STIESIA yang Hilang
Berasal dari Pulau Bawean

Mahasiswa STIESIA yang Hilang
Berasal dari Pulau Bawean

Posted by Media Bawean on Kamis, 23 Januari 2014

Media Bawean, 23 Januari 2014

Dua pendaki yang tergabung dalam Mahapala (Mahasiswa Pecinta Alam) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya dinyatakan hilang di Gunung Welirang sejak, Minggu (19/1) lalu, yaitu Alif Hazen R. berusia 23 tahun, beralamat di Jl Pahlawan 6/10 Gresik, masih keturunan darah Pulau Bawean.

Informasi yang dihimpun Media Bawean, Alif Hazen R. adalah putra dari pasangan Mohammad Hamim dengan Hazinah asal Tambak Timur, desa Tambak, kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Gresik.

Abdul Basith (Kasi Ekobang kecamatan Sangkapura) dihubungi Media Bawean (23/1) membenarkan adanya berita hilangnya Alif Hazen R. yang kuliah di STIESIA Surabaya.

Dua mahasiswa asal Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya, yaitu Alif Hazen R. dan Dian Meitani tersesat dalam pendakian Gunung Welirang sejak Minggu (19/1) lalu. 

Kedua mahasiswa tersebut tergabung dalam Mahapala (Mahasiswa Pecinta Alam) ini mendaki Gunung Welirang bersama rekan-rekannya. Mereka tergabung dalam dalam dua tim, yakni tim AT dan AM. Dian, Alif, dan seorang lagi bernama Budi, berada dalam tim AT dan mulai melakukan pendakian sejak Sabtu (18/1) pukul 07.00 dari Sumberbrantas. 

Mereka kemudian istirahat sampai di Lengkean Kembar pukul 12.00. Di lokasi persitirahatan itu, mereka bergabung dengan tim AM yang mendaki dari Lawang, Kabupaten Malang. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke Gunung Kembar, Minggu (19/1) pukul 12.00. 

Dua tim berangkat menuju puncak Welirang. Hari minggu, tim AM memutuskan turun ke kawasan Cangar Kota Batu karena cuaca buruk. Sedangkan Dian dan Alif tetap melanjutkan perjalanan menuju bukit yang berada di antara Gunung Arjuna dan Welirang, sedangkan Budi, pendaki yang satu tim dengan Dian dan Alif memilih menunggu barang yang mereka bawa.

Budi yang semula menunggu barang langsung menghubungi basecamp di Sumberbrantas saat menunggu Dian dan Alif tidak kunjung datang. Dia memberitahukan kedua temannya belum turun dari gunung kembar lewat melalui HT. Tim AM yang terdiri dari Andi, Ardi dan Ardiansyah kemudian kembali naik bergabung bersama Budi sekitar pukul 13.00 WIB. Mereka bersama-sama menyusuri jalan yang dilalui oleh keduanya, tetapi sampai puncak tidak ditemukan apa-apa. Dari situ, mereka kemudian melakukan komunikasi dengan pihak SAR.

Berdasarkan keterangan yang ada, kedua pendaki ini sangat minim perbekalan, karena hanya membawa air minum dan kamera. 

Menginjak hari ke-5, pencarian dua mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya, Alif Hazen dan Dian yang hilang di Gunung Welirang sejak Minggu lalu, terus dilakukan. 60 Personel SAR gabungan dan belasan mahasiswa pecinta alam terlibat pencarian. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean