Media Bawean, 25 Januari 2014
Dalam rangka ketertiban berlalu lintas di jalan raya, Tim Gabungan Polsek Sangkapura bersama Koramil Sangkapura menggelar operasi simpatik kepada pelajar di SMAN I Sangkapura, (jum'at, 24/1/2014). Hasilnya, aparat berwajib berhasil menjaring 50 unit sepeda motor yang diamankan di Kantor Polsek Sangkapura.
Spontan operasi sepeda motor membuat terkejut seluruh siswa di SMAN I Sangkapura, khususnya bagi pemilik roda dua yang dimodifikasi knalpot, roda ban dan tidak memakai plat nomor.
Operasi dipimpin langsung oleh Kanit Reskrim Polsek Sangkapura, Aiptu Abd. Djari memeriksa satu persatu sepeda motor yang dipakai oleh siswa. Tim operasi gabungan antara Polsek bersama Koramil dibantu pihak sekolah dalam tempo waktu sangat singkat berhasil menjaring sebanyak 50 unit sepeda motor.
Sehari sebelum operasi, Polsek Sangkapura mengadakan penyuluhan di SMAN I Sangkapura tentang ketertiban berlalu lintas dan antisipasi kenakalan remaja, seperti tawuran.
Dihubungi Media Bawean (jum'at, 25/1/2014), Aiptu Abd. Djari, mengatakan operasi simpatik digelar dalam rangka penertiban berlalu lintas untuk kalangan pelajar. "Tidak ada kompromi dalam soal pelanggaran, mereka wajib untuk memperbaiki sepeda motor yang dimodifikasi, termasuk memasang plat nomor kendaraan,"katanya.
"Seluruh sepeda motor yang berhasil dijaring telah diamankan di Kantor Polsek Sangkapura, pemiliknya bisa mengambilnya kembali bila sudah selesai diperbaiki,"ujarnya.
Kapolsek Sangkapura, AKP. H. Zamzani, SH. menyatakan operasi simpatik untuk pelajar akan rutin dilaksanakan di seluruh lembaga pendidikan di kecamatan Sangkapura. "Tujuannya agar pelajar mematuhi peraturan lalu lintas, serta memberikan pendidikan di sekolah,"paparnya.
Lebih tegas, Kapolsek Sangkapura berpesan kepada seluruh pelajar untuk menjauhi narkoba, tidak tawuran, dan tertib dalam berlalu lintas di jalan raya.
Afandi, Kepala SMAN I Sangkapura merespon diselenggarakannya operasi simpatik untuk kalangan pelajar termasuk wujud keperdulian aparat berwajib untuk pendidikan tertib lalu lintas. "Sekolah mendukung sepenuhnya diselenggarakan operasi, agar siswa yang terjaring operasi menyadari kesalahan dan pelanggaran telah dilakukannya,"terangnya. (bst)
