Media Bawean, 16 Februari 2014
Makanan khas Pulau Bawean yang dikenal koncok-koncok menyebabkan 13 siswa SMAN I Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, keracunan setelah mengkonsumsinya (sabtu, 15/2/2014).
Waktu pagi ketika sekolah menggelar ulangan ulang, ada beberapa siswa yang menunggu di luar kelas. Ada sebagian pergi ke kantin sekolah, disana melihat koncok-koncok merasa tertarik untuk mengkonsumsinya.
Setelah melahapnya, langsung saja siswa merasakan badannya lemas, kepala pusing dan cekot-cekot. Ada 13 siswa sesuai sumber Kepala SMAN I Sangkapura, yang mengkonsumsi koncok-koncok langsung merasa pening dan wajahnya nampak kemerah-merahan.
Mengetahui siswanya keracunan, akhirnya petugas UKS merujuknya ke Puskesmas Sangkapura.
Afandi, Kepala SMAN I Sangkapura dihubungi Media Bawean (sabtu, 14/2/2014) membenarkan adanya 13 siswa yang keracunan setelah mengkonsumsi koncok-koncok. "Setelah kejadian, penjual makanan di kantin sekolah dilarang menjual koncok-koncok,"katanya.
Kondisi siswa menurut Afandy, setelah mendapatkan perawatan di Puskesmas Sangkapura, akhirnya pulih kembali dan diperbolehkan pulang setelah dirawat kurang lebih 1 jam.
Peristiwa keracunan yang dialami siswa SMAN I Sangkapura menghebohkan banyak orang, diantara membuat ketakutan orang tua siswa atas kondisi anaknya. Akhirnya anggota Polsek Sangkapura melakukan pemeriksaan di sekolah termasuk memantau kondisi korban yang dirawat di Puskesmas.
Apa penyebab keracunan mengkonsumsi koncok-koncok? dr. Tony S. Hartanto, Kepala UPT. Puskesmas Sangkapura menjelaskan kemungkinan penyebabnya ikan yang dibuat koncok-koncok ataupun dari bahan pengembangnya mengandung racun.
"Kalau bahan tepung, sepertinya tidak ada pengaruhnya. Sementara dugaannya antara ikan dan bahan pengembang makanan,"jelasnya. (bst)
