Media Bawean, 18 Maret 2014
Maraknya money politik menghadapi pemilihan umum (pemilu) 2014, perlu kewaspadaan masyarakat dengan beredarnya uang palsu (upal).
Dalam rangka antisipasi beredarnya uang palsu di masyarakat, BI mengadakan sosialisasi tentang ciri-ciri uang asli dan perbedaannya dengan uang palsu. Sosialisasi digelar di Pendopo Kecamatan Sangkapura, Gresik (senin, 17/3/2014) dihadiri Muspika dan kepala desa di Pulau Bawean.
Ichwan Rujito, petugas Bank Indonesia (BI) ditemui Media Bawean mengatakan perlu kewaspadaan masyarakat dengan peredaran uang palsu. "Apalagi sekarang menyambut pesta demokrasi, masyarakat harap berhati-hati dalam melakukan transaksi atau menerima uang,"katanya.
Menurutnya, peredaran uang palsu kian tahun bertambah meningkat di masyarakat. Solusinya BI melakukan sosialisasi dalam rangka masyarakat memahami atau mengetahui ciri-ciri uang asli atau uang palsu.
Untuk membedakan antara uang asli dan uang palsu, dengan 3D yaitu dilihat, diraba, dan diterawang.
"Kertas uang asli yang dikeluarkan oleh BI sangat sempurna, sampai sekarang belum ada yang bisa meniru keasliannya. Sedangkan kertas uang palsu terbuat dari kertas biasa, seperti kertas HVS,"terangnya.
Ichwan Rujito menyatakan kasihan kepada masyarakat bila kerja kerasnya ditukar dengan uang palsu, sehingga diperlukan mengenali ciri-ciri uang asli atu uang palsu. (bst)
