Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Guru Indonesia Mengajar di Pulau Gili
Semangat Tinggi ditengah Keterbatasan

Guru Indonesia Mengajar di Pulau Gili
Semangat Tinggi ditengah Keterbatasan

Posted by Media Bawean on Minggu, 20 April 2014

Media Bawean, 20 April 2014


Guru Indonesia Mengajar (IM) bertugas di Pulau Gili, desa Sidogedungbatu, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik untuk angkatan ketiga, bagaimana suka dukanya selama kurang lebih 10 bulan berdomisili disana, berikut liputan Media Bawean :

Rizki Mustika, mengaku kerasan berdomisili di Pulau Gili untuk melaksanakan tugas sebagai pengajar muda dari Indonesia Mengajar. Sejak pertama kali menginjakkan kaki di Pulau Gili, sudah beradaptasi bersama seluruh masyarakat. Termasuk mempunyai keluarga angkat, yaitu H. Wafa dan Hj. Lamrah bersama keluarganya.

"Penerimaan masyarakatnya sangat baik, sehingga banyak mengenal seluruh masyarakat Pulau Gili. Sepertinya sulit untuk meninggalkan tempat tugas, sudah terlanjur sayang dan cinta sama anak didik di sekolah,"katanya.

Selama bertugas di Pulau Gili, Rizki Mustika menyatakan lebih banyak sukanya dibanding dukanya, hanya jauh dari keluarganya saja. 'Itupun sudah terbiasa sejak kuliah sudah berjauhan dengan keluarga, hanya kebiasaan menelepon saja yang berkurang dari setiap hari menjadi seminggu sekali,"ujarnya.

Sepulang dari tugas mengajar di sekolah, pengajar muda selalu membaur dengan kehidupan masyarakat di Pulau Gili. Selalunya mengajak diskusi untuk mengatasi segala permasalahan di masyarakat.

Kondisi penerangan di Pulau Gili yang terbatas yaitu menyala selama 4 jam selama 24 jam, dari Jam 6 sore sampai jam 9 malam, menurutnya memang butuh perhatian khusus dari pemerintah agar penerangan listrik menyala lebih lama.

Dalam kondisi keterbatasan, ternyata tidak mematahkan semangat anak didik di Pulau Gili untuk belajar. Buktinya, salah satu siswa asal Pulau Gili berhasil masuk final olimpiade matematika di Bandung.

Lebih lanjut Rizki Mustika menyatakan kemampuan anak didik dimanapun berada memiliki kelebihan dan kekurangan secara individu, tergantung semangat belajar serta kemampuan diri dalam mengembangkan keilmuan yang dipelajarinya.

Disinggung soal potensi di Pulau Gili, Guru Indonesia Mengajar mengatakan potensinya sangat banyak, tergantung kepada masyarakatnya untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki. "Sepertinya Pulau Gili sudah berbenah untuk mengangkat potensi yang dimilikinya, kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan mulai tumbuh,"ungkapnya.

"Untuk membangun suatu daerah butuh kekompakan dan kebersamaan agar tujuannya bisa tercapai sesuai harapan bersama,"paparnya. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean