Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Nikmat Membawa Sengsara
Usut Tuntas Kasus Penguburan Bayi

Nikmat Membawa Sengsara
Usut Tuntas Kasus Penguburan Bayi

Posted by Media Bawean on Minggu, 08 Juni 2014

Media Bawean, 8 Juni 2014

Penemuan kuburan bayi di Makam Tanjung Anyar, desa Lebak, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik yang dibongkar hari jum'at (6/6/2014) menjadi topik hangat ditengah masyarakat Pulau Bawean.

Diantaranya menilai orang yang melahirkannya tidak bertanggungjawab, hanya pandai membuatnya tapi tak mau merawat hasilnya. Juga menyatakan nikmat membawa sengsara.

KH. Abdul Latif, Ketua MUI kecamatan Sangkapura, asal desa Lebak dihubungi Media Bawean, menyatakan sudah mendapatkan informasi terkait penguburan bayi di Tanjung Anyar. "Saya sudah menanyakan langsung kepada salah satu warga, ternyata warganya tidak ada yang melahirkannya,"katanya.

Peristiwa penguburan bayi tak berdosa, menurutnya wajib diusut tuntas sampai pelakunya ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. "Kepada pihak berwajib agar serius untuk mengungkap kasus ini, agar tidak berkelanjutan sebagai efek jera kepada yang lainnya,"ujarnya.

Rustam Efendy, warga Tanjung Anyar mengaku bingung atas kejadian ditemukannya makam baru di kampungnya. "Siapa pelaku yang tega menguburkan anaknya sendiri, ini wajib diusut tuntas oleh pihak berwajib sebab termasuk pembunuhan,"tuturnya.

"Untuk sementara tidak ada tanda-tanda yang mengarah kepada warga Tanjung Anyar, sebab tidak ada yang hamil dan melahirkannya,"ungkapnya.

H. Tuffa, Kepala Desa Lebak mengatakan belum ditemukan pelaku penguburan bayi di makam Tanjung Anyar Lebak. "Untuk sementara tidak ada kecurigaan kepada orang dalam yang melahirkannya. Banyak warga meminta agar dilakukan pemeriksaan secara medis terhadap kaum ibu yang ditinggal pergi ke Malaysia ataupun cewek yang belum menikah untuk memastikan tidak ada yang melahirkannya. Tapi sepertinya belum perlu dilakukannya,"terangnya.

Kades Lebak mempunyai kecurigaan bahwa wanita yang melahirkan termasuk anak yang pertama dengan melihat kondisi bayi dengan berat 2 kg sampai 2,5 kg.

Pihak berwajib ditemui Media Bawean, Brigadir Hendro menerangkan, menindaklanjuti kasus penguburan bayi sudah melakukan pemeriksaan terhadap orang yang pertama kali menemukan kuburan.

Hendro menjelaskan bahwa bayi yang dikubur melalui proses melahirkan secara normal, melihat ari-arinya sudah terpotong rapi, termasuk celana dalam ibu yang melahirkan juga turut dikuburkan. Sedangkan pembungkusnya memakai kerudung.

Sementara dugaan kuat dari pihak berwajib, untuk pelakunya masih mencurigai kepada warga kampung di Tanjung Anyar, desa Lebak. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean