Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Kepala Desa Diponggo
Meminta 3 Meriam Dikembalikan

Kepala Desa Diponggo
Meminta 3 Meriam Dikembalikan

Posted by Media Bawean on Sabtu, 13 September 2014

Media Bawean, 13 September 2014


2 meriam peninggalan sejarah di kampung halaman asal Pahlawan Nasional, Harun Thohir telah dipindahkan ke Pulau Jawa, kemarin (jum'at, 12/9/2014) dengan naik KMP. Gili Iyang dari Pulau Bawean tujuan Gresik.

Di desa Diponggo, kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Gresik dikenal banyak orang menyimpan banyak meriam peninggalan sejarah kolonial Belanda. Sesuai informasi Muhammad Salim (Kepala Desa Diponggo) ditemui Media Bawean (sabtu, 13/9/2014), mengatakan meriam yang ada sekarang tinggal 5 buah saja. Sedangkan 3 meriam lainnya sudah diambil oleh Koramil Tambak yang 2 telah dibawah layar kemarin.

Kepala Desa Diponggo mengaku sangat tak rela jika meriam sebagai bukti sejarah dipindahkan dari kampung asalnya di desa Diponggo. "Ketika ada permintaan dari anggota Koramil Tambak, saya sendiri tidak memberikannya. Karena terdesak akhirnya dikumpulkan tokoh masyarakat agar meminta persetujuan,"katanya.

"Sehubungan sangat dibutuhkan, akhirnya tokoh masyarakat menyetujui 3 buah meriam diambil dari desa Diponggo,"ujarnya.

"Jika ada 2 buah meriam yang dibawah ke Pulau Jawa, berarti 1 buah meriam masih berada di Pulau Bawean,"paparnya.

Dengan nada kesal bila dalam pengambilan tidak dilengkapi surat jalan, Muhammad Salim meminta 3 buah meriam agar dikembalikan ke kampung asalnya di desa Diponggo sehubungan tidak ada legalitas sebagaimana disampaikan oleh Camat Tambak.

"Dikira saya bersama tokoh masyarakat, untuk memindahkan meriam dari desa Diponggo sudah mendapatkan legalitas, ternyata surat jalan tidak ada,"tuturnya.

Muhammad Salim mengaku sangat kehilangan sekali aset sejarah di desanya telah dipindahkan. "Itu meriam tidak dijual termasuk tidak ada harganya sebab bukti sejarah yang harus dijaga dan dirawatnya,"ungkapnya.

Padahal menurut Salim yang masih punya hubungan darah dengan Pahlawan Nasional Harun Thohir, nantinya di desa Diponggo akan dibuat musium Pahlawan Nasional Harun Thohir. "Tentunya 3 buah meriam yang telah dipindahkan sangat menambah aset koleksi bila musim telah didirikan,"terangnya. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean