Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Debat Kusir Kades Vs Kepala PLN, Bahas Gangguan Listrik di Bawean

Debat Kusir Kades Vs Kepala PLN, Bahas Gangguan Listrik di Bawean

Posted by Media Bawean on Kamis, 04 Desember 2014

Media Bawean, 4 Desember 2014






Debat kusir terjadi antara Kepala PT. PLN Rayon Bawean bersama Kepala Desa di Kecamatan Sangkapura, Gresik dalam pertemuan yang digelar di Pendopo Kecamatan Sangkapura (rabu, 3/12/2014).

Silih berganti kepala desa mengungkapkan kekesalannya sehubungan seringnya terjadinya gangguan listrik di Pulau Bawean. Mulai dari persoalan gangguan yang disebabkan kalong sampai naiknya pembayaran listrik menjadi bahasan hangat dalam rapat yang dipimpin langsung Camat Sangkapura, Abdul Adim.

Idham Cholid, Kepala Desa Kumalasa mengungkapkan kekesalannya sehubungan seringnya terjadinya pemadaman, yang menurutnya hampir setiap malam menikmati kegelapan. Menurutnya perlu ada solusi cepat dari PT. PLN Bawean untuk mengatasi segala persoalan yang meresahkan masyarakat.

Kegeraman kades Kumalasa ditunjukkan dengan rencana akan menggelar operasi bersama warganya bila terjadi gangguan untuk membuktikan disebabkan oleh kalong atau tidaknya.

Zuhri, Kades Dekatagung menunjukkan data yang disodorkan PT. PLN bahwa terjadinya gangguan jaringan diwilayahnya hanya sekali saja, tapi kenapa hampir setiap malam terjadi gangguan.

Hal senada diungkapkan H. Tuffa, kades Lebak menyatakan kekecewaannya atas seringnya gangguan listrik di Pulau Bawean.

Termasuk Muadz, kades Sidogedungbatu juga merasakan kekecewaan yang sama setelah menikmati seringnya terjadinya gangguan listrik di Pulau Bawean.

Suharjono, Kades Kotakusuma mengungkapkan persoalan yang merugikan secara pribadi sehubungan meter miliknya dianggap los oleh PT. PLN.

Ironisnya menurutnya beberapa kepala desa, seringnya terjadi pemadaman justru menaikkan tagihan pembayaran rekening.

Kepala PT. PLN Rayon Bawean menjelaskan kepada Kepala Desa di Sangkapura, bahwa terjadinya pemadaman disebabkan kalong. Secara ilmiah, menjelaskan kalong hinggap di Pin isolator dan tiang SUTM.

Ketika kalong akan hinggap pada kabel, sayap atau tubuh kalong mengenai tiang dan menyentuh kabel tanpa isolator (A3C), sehingga terjadi hubungan singkat (konsleting). Kabel fasa yang memiliki tegangan 20 kV akan kontak dengan bumi yang memiliki tegangan 0 (neutral), sehingga tiang dan kalong bertindak sebagai konduktor (penghantar). Perbedaan tegangan tersebut jika saling terhubung akan menimbulkan arus lebih terhadap bumi dan pada sistem proteksi di pembangkit terjadi muncul gangguan dengan tipe Ground Fault Relay (Relay Hubung Tanah) dan menyebabkan penyulang (jurusan) padam (trip).

Adapun penanganan gangguan penyulang karena kalong yaitu penentuan lokasi atau daerah rawan kalong, dari hasil inspeksi atau penelusuran gangguan untuk pembuatan peta kalong. Pembuatan pengaman kalong menggunakan flexyble pipa panjang 1,5 meteran dengan pola spiral (efesiensi waktu dan tenaga), lalu evaluasi hasil kerja dengan mendukomentasi sebelum dan sesudah pemasangan pengaman SUTM. Adapun pemasangan pengaman kalong atau flexyble pipa sesuai target dengan skala prioritas dan jadwal yang ditentukan.

Sesuai data hasil inspeksi dan penelusuran gangguan penyulang mecapai 55 kali pada bulan november 2014 (data 21 november 2014), yang paling dominan disebabkan adanya binatang kelelawar atau kalong yang hinggap di jaringan SUTM 20 kV puncaknya pada musim buah di Pulau Bawean. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean