Media Bawean, 28 Februari 2015
Mungkin tak banyak yang tahu jika Laut Jawa pernah menjadi ajang pertempuran seru antara armada sekutu yang dipimpin Belanda melawan armada Jepang yang hendak masuk ke Indonesia. Armada sekutu mati-matian mencoba menahan gempuran armada Jepang yang jumlahnya lebih banyak dan unggul dalam persenjataan.
Dalam pertempuran laut yang terjadi pada 27 Februari 1942 itu, armada sekutu kalah. 5 Kapal sekutu tenggelam. Di lain pihak, tak ada satupun kapal Jepang yang karam. 923 Pasukan Angkatan Laut Belanda tewas tenggelam bersama kapalnya, termasuk pimpinan armada, Laksamana Karel Doorman.
Untuk mengenang sekaligus memperingati pertempuran Laut Jawa (The Battle of Java Sea), keluarga korban pertempuran Laut Jawa melakukan tabur bunga di lokasi tenggelamnya di titik koordinat 06 derajat 00' S.W. / 112 derajat 05' E.L. Laut Jawa.
Tabur bunga keempat kalinya ke lokasi tenggelamnya kapal perang Belanda sudah mulai dikenal oleh warga Pulau Bawean.
Windha, siswa SMAN I Sangkapura mengaku senang bisa mengikuti langsung kegiatan tabur bunga ke tengah laut dengan naik kapal cepat Express Bahari 1C. Menurutnya mengikuti kegiatan ini merupakan bagian pelajaran sejarah di sekolah.
Terlihat antusias siswa yang didampingi guru dan kepala sekolah, diantaranya dari SDN Kotakusuma dan SDN I Sawahmulya, Sangkapura.
Muksin, Kepala SDN I Sangkapura terlihat akrab berkomunikasi bersama Joop Nahuysen selaku promotor kegiatan tabur bunga di tengah laut. Komunikasi yang tangkap Media Bawean, diantaranya menanyakan perasaannya setelah acara tabur bunga selesai, spontan Joop menyatakan senang dan bergembira.
Fitriyah, guru SDN I Sawahmulya bersama guru lainnya yang didampingi kepala sekolah terlihat ceria ketika mengikuti kegiatan tabur bunga. "Apalagi kondisi cuaca sangat bersahabat, asyik dech mengikuti kegiatan warga Belanda menabur bunga ke tengah laut,"paparnya.
Abdul Adim, Camat Sangkapura menyatakan warga Pulau Bawean mengetahui adanya sejarah pertempuran di laut Jawa yang termasuk perairan laut Pulau Bawean setelah kegiatan tabur bunga rutin diselenggarakan setiap tahunnya.
"Andai tidak ada tabur bunga, mungkin sampai sekarang masih belum banyak yang mengetahuinya. Sehubungan kegiatan rutin setiap tahun, maka warga Pulau Bawean sudah mengetahuinya bahwa kedatangan warga Belanda untuk menabur bunga di tengah laut tepatnya di lokasi tenggelamnya kapal perang ketika terjadi pertempuran tahun 1942,"terangnya. (bst)
Fitriyah, guru SDN I Sawahmulya bersama guru lainnya yang didampingi kepala sekolah terlihat ceria ketika mengikuti kegiatan tabur bunga. "Apalagi kondisi cuaca sangat bersahabat, asyik dech mengikuti kegiatan warga Belanda menabur bunga ke tengah laut,"paparnya.
Abdul Adim, Camat Sangkapura menyatakan warga Pulau Bawean mengetahui adanya sejarah pertempuran di laut Jawa yang termasuk perairan laut Pulau Bawean setelah kegiatan tabur bunga rutin diselenggarakan setiap tahunnya.
"Andai tidak ada tabur bunga, mungkin sampai sekarang masih belum banyak yang mengetahuinya. Sehubungan kegiatan rutin setiap tahun, maka warga Pulau Bawean sudah mengetahuinya bahwa kedatangan warga Belanda untuk menabur bunga di tengah laut tepatnya di lokasi tenggelamnya kapal perang ketika terjadi pertempuran tahun 1942,"terangnya. (bst)