Media Bawean, 16 April 2015
Terkait dugaan korupsi kasus penyelewengan dana hibah Pemprov Jatim sebesar Rp 360 juta, Kepala Desa Kepuh Teluk, Bawean, Gresik, Tamyiz tak terima dengan pemberitaan media. Kepada wartawan, Tamyiz, mengaku telah dipalak oleh seorang oknum perangkat Desa Kepuh Legundi.
Hal itu dialami Tamyiz sebelum dirinya diperiksa pihak berwajib dan dikabarkan miring oleh berbagai media. "Iya, kalau enggak, ngapain saya mesti ngomong," ujar Tamyis, Selasa (14/4/2015).
Namun, orang yang pernah menjadi saksi terkait permasalahan tersebut, itu enggan membeberkan detail identitas oknum perangkat tersebut tersebut. "Inisialnya MK, seorang PNS yang menjabat sebagai Sekdes Kepuh Legundi, Kecamatan Tambak Bawean, gitu saja," singkatnya.
Tentu saja, semua tahu kalau MK di sini adalah Miswaki. Tamyiz mengaku jadi korban penipuan proyek dalam Proyek Jalan Rabat (PJRB) ini.
Padahal proyek tersebut sudah rampung sejak dulu. Oknum tersebut telah mengkondisikan proyek itu, sehingga, dia bersama pejabat penting di desanya tidak mengetahui soal dana hibah tersebut.
“ Saya hanya hanya diberi bantuan sebesar Rp 50 juta, sisanya Rp 360 juta , saya tidak tahu, ” ungkapnya polos.
Tak hanya Tamyiz yang merasa dikibuli, Miswaki juga diduga menipu para ketua kelompok masyarakt (pokmas), Husnan dan Amir. Amir yang menjabat ketua Pokmas Ninir mengaku tidak tahu kalau penandatangan di bank merupakan penandatanganan pencairan dana hibah untuk proyek PJRB itu.
"Justru saya tidak tahu kalau uangnya sudah cair, saya hanya tanda tangan tapi tidak pernah tahu uangnya kemana," jelas Amir kecewa.
Diberitakan sebelumnya, Desa Kepuh Teluk Kecamatan Tambak Bawean, Kabupaten Gresik, telah mendapat kucuran Dana Hibah tahun 2014 sebesar Rp 360 juta untuk tiga titik proyek PJRB. Namun, hanya satu titik yang dikerjakan, sedang dua titik sisanya baru dikerjakan setahun kemudian setelah kasus penyelewengan dana hibah menuat di media.
Proyek yang mangkrak itu baru dikerjakan usai media memberitakan dugaan korupsi ini secara gencar. Janggalnya, Polres Gresik yang turun menyidik kasus ini mengatakan belum memenuh titik terang. Padahal fakta di lapangan, berdasarkan penulusuran wartawan, terkait adanya penyelewengan ini, sangat kentara. am
Sumber : Realita.Co