Media Bawean, 5 Agustus 2015
Petani di Pulau Bawean, Gresik terancam gagal panen, sehubungan kekeringan yang melanda sawah yang ditanami padi.
Kekeringan melanda seluruh Pulau Bawean, disebabkan tidak turun hujan. Lailatul Mukarromah, Kepala UPT. Petanian, Perkebunan dan Kehutanan Bawean (selasa, 4/8/2015), membenarkan situasi dan kondisi yang mengancam gagal panen tahun ini.
"Penyebabnya tidak turun hujan, dan sumber air tidak mengalir,"katanya.
"Hampir seluruh petani di Pulau Bawean mengeluh yang sama, yaitu sawah yang ditanami padi mengalami kekeringan dan terancam gagal panen,"ujarnya.
"Memang sulit mencari solusinya, sehubungan sumber air sudah tidak mengalir. Sehingga hanya bisa pasrah dan berdo'a saja semoga segera turun hujan,"paparnya.
Irma memprediksi bila 10 hari kedepan tidak turun hujan, sudah dipastikan seluruh petani mengalami nasib yang sama, yaitu gagal panen tahun ini.
Abdul Hamid, ketua gabungan keompok tani (Gapoktan) desa Daun, kecamatan Sangkapura menyatakan 150 hektar lahan sawah yang ditanami padi sudah tidak bisa diharapkan, dipastikan sudah gagal panen.
"Adapun 160 hektar masih bisa diharapkan, tapi permasalahannya tidak memiliki mesin pompa air untuk mengairinya,"keluhnya.
Harapannya kepada pemerintah, khususnya instansi terkait untuk segera memberikan bantuan mesin pompa air, adapun sumber airnya yang mengalir masih ada. (bst)