Media Bawean, 22 Agustus 2015
Seminar nasional "Maritime Conference fet Research Exhibition" tahun 2015 yang digelar kemarin di Pulau Bawean, Gresik sepakat mendukung ketegasan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam menerapkan Undang-undang (UU) Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.
Mufid, dari UPT Pelabuhan dan Konservasi Sumberdaya Perikanan dan. Kelautan Bawean mendukung atas ketegasan menteri kelautan dan perikanan dalam menerapkan undang-undang.
"Ini soal kedaulatan yang diobok-obok oleh negara asing, sehingga merugikan banyak nelayan di NKRI,"katanya disambut tepuk tangan peserta seminar.
Terbukti sekarang, setelah banyak kapal asing yang ditenggelamkan karena masuk perairan Indonesia. "Sekarang nelayan ketika pergi melaut sudah banyak mendapatkan ikan,"paparnya.
Hal senada disampaikan Baharuddin, tokoh di Pulau Bawean menjelaskan bahwa kondisi kelauatan sudah tidak seperti dahulu tahun 1960. "Akhirnya banyak warga Pulau Bawean yang merantau ke Malaysia ataupun negara lainnya disebabkan sulitanya mencari ikan di daerahnya sendiri,"terangnya.
"Jika dahulu Pulau Bawean dikenal ikan pindangnya, sekarang sudah nyaris tak terdengar,"tuturnya.
Melalui seminar nasional yang digelar di Pulau Bawean, Baharuddin berharap agar pakar kelautan termasuk mahasiswa bisa memberikan solusi untuk kerjayaan sumber daya laut di Bawean.
Imran Ibnu Fajri, Presiden BEM ITS menyatakan seminar yang digelar di Pulau Bawean diikuti banyak mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus di Indonesia, semuanya berkumpul disini dalam rangka mencari solusi untuk pengembangan Pulau Bawean kedepan.
Diantara tujuan terpenting mengenalkan kemaritiman kepada mahasiswa di kampus, karena selama ini hanya terkenal di ITS dan Unesa saja. (bst)
