Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Rencana Tuhan Memang Indah

Rencana Tuhan Memang Indah

Posted by Media Bawean on Minggu, 04 Oktober 2015

Media Bawean, 4 Oktober 2015

Ali Asyhar. Wakil Ketua PCNU dan Dosen STAIHA 

Resensi Buku

(Belajar dari Kisah Hidup Andy F. Noya)


Gusti Allah, Sang Maha Pengatur. Dengan kuasa-Nya Ia mengatur alam semesta sehingga tercipta harmoni. Dengan kehendak-Nya ia membuat slide kehidupan satu demi satu. Dari generasi ke generasi dan dari masa ke masa. Semakin tinggi ilmu pengetahuan manusia , maka semakin terkuak kebesaran-Nya. Semakin luas wawasan seseorang,maka semakin pandai bersyukur.

Adalah Andy F. Noya. Presenter Metro TV berkepala plontos ini mulai dikenal publik sejak ia membawakan acara Kick Andy yang tayang tiap Jumat malam. Dulu kepalanya kribo. Dalam dirinya berkumpul darah Ambon, Jawa, Belanda dan Portugis. Postur tubuhnya tinggi, kulit kuning dan hidung mancung mengabarkan bahwa ia berdarah gado-gado.

Derita hidup mengakrabi dirinya sejak kecil. Lahir dengan casing Belanda sempat membuatnya menyesal. Wajahnya yang aneh menjadikannya sebagai bahan olok-olok. Saat tinggal di Dinoyo Surabaya tahun 1968, tiap hari ia mendengar teman-temannya menyanyikan lagu yang mengiris hati :
“ Kowe arep nang ndi, le ?
Bade ndamel boto.
Boto kanggo opo, le ?
Kanggo ngepruk Londo”.

( Kamu mau ke mana, nak?
Mau membuat batu bata
Batu bata untuk apa, nak ?
Untuk memukul kepala Belanda”.

Andy lahir di Surabaya tanggal 6 November 1960 dari pasangan Ade Wilhelmus Folres Noya dan ibunya Mady Yolanda Brouwer. Setahun di Surabaya, keluarganya pindah ke Ternate, Makasar, Surabaya, Malang, Papua dan terakhir menetap di Jakarta. Mondar-mandirnya keluarga ini karena himpitan ekonomi. Setelah kakeknya mati tahun 1965, maka neneknya kembali ke Belanda. Andy beserta ibu dan ayahnya memilih kembali ke Surabaya. Berkumpul dengan keluarga ayahnya. Numpang sana-sini. Pindah dari satu kontrakan ke kontrakan yang lain.

Perpisahan ayah dan ibunda melengkapi penderitaannya. Tanpa tahu sebabnya, sang ayah pergi ke Jayapura. Kehilangan ayah membuatnya kesepian. Ia tumbuh menjadi anak yang bandel dan sulit hidup tertib. Beruntung sang ibu adalah sosok perempuan tangguh. Kesulitan hidup dijalaninya dengan tabah. Ibunya bekerja serabutan.

Saat Andy Noya kelas empat SD, ia dan ibunya pindah ke Malang. Andy bertemu guru yang inspiratif. Bu Ana. Guru di SD Sang Timur Malang ini memiliki ketajaman intuisi dalam melihat potensi anak didiknya. Meski Andy dikenal bengal, namun Bu Ana melihat Andy Noya berbakat menulis. Ia berujar “ Andy, engkau bakat menulis. Tekunilah, kelak engkau bisa jadi wartawan”. Kata-kata sederhana ini menjadi virus semangat baginya. Saat dewasa, petuah Bu Ana menjadi lentera. Ia menemukan hidupnya dengan menjadi wartawan. Saat Andy di puncak karier, Bu Ana diundang sebagai tamu kehormatan di acara Kick Andy sebagai bentuk rasa terima kasih.

Saat sudah menjadi wartawan, Andy Noya sangat memegang teguh etika profesi. Ia tak mau menerima amplop dari nara sumber. Ketika ia memimpin metro TV, maka tak segan ia menjatuhkan sanksi kepada stafnya bila melanggar. Sikapnya yang tegas ini tak ayal menjadikannya banyak musuh. Namun ia tetap lurus dengan pendiriannya. Ia berhasil membesarkan Metro TV bersama Surya Paloh. Sebelumnya ia adalah arsitek dari program berita Seputar Indonesia di RCTI.

Acara Kick Andy adalah talk show yang mengasah kecerdasan emosional. Pemirsa disuguhi keteladanan yang masih banyak di negeri ini. Nara sumber yang dihadirkan bukan para pejabat dan politisi, tetapi siapa saya yang menginspirasi. Dari pembuat kaki palsu sampai pejuang lingkungan. Dari orang cacat sampai orang yang di vonis berumur pendek. Dengan menonton Kick Andy hati kita diaduk-aduk dan disadarkan. Betapa malunya kita yang lengkap anggota badannya ketika melihat seseorang yang tak lagi punya dua kaki tapi pantang meminta. Ia memilih berjualan kerupuk dari satu kampung ke kampung yang lain. Duh, Alangkah masih kerdilnya jiwa kita saat melihat pasangan suami istri yang dikarunia anak yang cacat sejak lahir. Seluruh hidupnya mereka gunakan untuk melayani dan merawat titipan tuhan itu. Ternyata kita juga masih kalah dengan tukang becak di Blitar yang tiap hari Jumat menggratiskan penumpangnya sebagai sedekah. Melihat acara Kick Andy sama dengan melihat kebesaran Allah melalui makhluk-Nya.

Kini, Andy F. Noya mendirikan Kick Andy Foundation. Programnya antara lain : mencetak buku braille untuk tuna netra, gerakan sepatu untuk anak Indonesia, gerakan sejuta bola untuk anak Indonesia, operasi katarak dan bibir sumbing.

Andy menyadari bahwa Tuhan memang menyiapkannya untuk menjalani epos kehidupan. Semua kepahitan hidup sejak kecil adalah cara Allah menempa fisik dan mental hamba-Nya. Cerita hidupnya berakhir membahagiakan meski ayah ibunya tak sempat melihat kesuksesannya.

Ia memaparkan kisah hidupnya ini dalam buku yang diberi judul “ Andy Noya. Kisah hidupku”. Buku besutan Adhi KSP ini memampangkan layar lebar kehidupan anak manusia yang menjalankan peran-peran kemanusiaan dari tuhan-Nya. Andi Flores Noya.

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean