Kelompok Perempuan dan Sumber-sumber Kehidupan (KPS2K) Jawa Timur dan Institut Lingkaran Pendidikan Alternatif Perempuan (KAPAL Perempuan) bekerja sama dengan pemerintah daerah Gresik merencanakan mendirikan sekolah perempuan di desa Balikterus dan Sidogedungbatu, kecamatan Sangkapura. Dua lokasi tersebut dikategorikan layak sebagai percontohan.
Iva Hasanah Direktur Eksekutif KPS2K mengatakan tertarik untuk mendirikan sekolah perempuan di dusun Sungaiterus Laok dan dusun Pulau Gili.
Potensi perempuannya sudah aktif, seperti di Balikterus, aksi kaum ibu membuat gula aren, sedangkan di Pulau Gili tentunya potensi ikan layak dikembangkan.
“Melalui sekolah perempuan, diharapkan mereka bisa memahami hak dan kewajibannya, khususnya pemberdayaan sebagai kaum perempuan,”ujarnya.
Menurutnya untuk mendirikan sekolah perempuan diperlukan adanya dukungan dari pemerintahan, khususnya desa sebagai penggerak berdirinya wadah pendidikan untuk kaum ibu.
Sementara itu Abdul Aziz kepala desa Balikterus menyatakan siap mendukung sepenuhnya untuk berdirinya sekolah perempuan di wilayahnya. “Apapun yang dibutuhkan siap membantunya agar sekolah perempuan bisa dimanfaatkan sebagai sarana belajar warga,” paparnya.
Hal senada disampaikan Muadz Abkar kepala desa Sidogedungbatu, “Pulau Gili membutuhkan sekolah perempuan agar warganya bisa diberdayakan melalui pendidikan,” tegasnya.(bst)
