Merespon adanya keluhan percaloan tiket kapal tujuan Pulau Bawean, H. Muntarifi anggota DPRD Kabupaten Gresik angkat bicara.
Percaloan menurutnya ini persoalan klasik yang sebenarnya bisa terselesaikan dengan mudah.
Dijelaskannya, calo untuk penjualan tiket kapal di Pelabuhan Gresik dikarenakan kurang tegasnya aparat untuk memberantas praktek calo tiket. “Semestinya aparatur seperti kepolisian, petugas perhubungan dan syahbandar melakukan action untuk menangkap calo tiket kapal,”katanya.
Selanjutnya perlu kebersamaan seluruh calon penumpang agar membeli tiket sesuai harga, jika melebihi harga silahkan dilaporkan kepada pihak berwajib untuk diproses hukum. “Bukan dibeli, lalu bersuara membeli tiket mahal kepada calo,”ujarnya.
Petugas diminta tegas bila menemukan perubahan nama yang tidak sesuai identitas calon penumpang. “Ada indikasi kuat jika nama calon penumpang yang tertera di tiket tidak sesuai identitasnya,”paparnya.
Solusi terbaik untuk mempersempit ruang gerak calo, bisa dilakukan penjualan tiket dengan sistem online saja seperti penjualan tiket kereta api. “Tidak ada alasan kesulitan, buktinya penjualan tiket online berjalan bagus tanpa banyak komplain dari calon penumpang,”tegas ketua Komisi D DPRD kabupaten Gresik. (bst)
