Sebanyak 16 orang terdiri dari dosen, asisten dosen dan mahasiswa program studi antropologi Unair Surabaya melaksanakan pengabdian masyarakat dan penelitian di Pulau Bawean. Kegiatan selama 2 hari ini diantaranya diisi dengan menggelar pertemuan dengan stakeholder di pendopo kantor kecamatan Sangkapura dan balai desa Kebuntelukdalam.
Yusuf Ernawan dosen antropologi Unair mengatakan kegiatan ini sesuai misi Unair mendarmabaktikan keahlian dalam bidang ilmu, tekhnologi, dan humaniora kepada masyarakat. Diharapkan masyarakat Pulau Bawean bisa menyerap keilmuan dari dosen, diantaranya pengembangan potensi yang ada di Pulau Bawean. "Ternyata antusias masyarakat sangat tinggi untuk berbagi keilmuan, serta menanyakan solusi dalam menghadapi persoalan selama ini,"ujarnya.
Pudjo Santoso dosen antropologi Unair menyatakan pengabdian masyarakat bertujuan pengembangan segala potensi yang dimiliki Pulau Bawean. "Sebagai daerah tujuan wisata semestinya diimbangi kesiapan warga untuk memasarkan segala potensi yang ada,"paparnya.
Menurutnya potensi Pulau Bawean sangat banyak, diantaranya kerajinan anyaman tikar dan makanan khas seperti krupuk dan lainnya. "Persoalannya mereka masih kesulitan untuk pengembangan, sehingga tim Unair melakukan pengabdian dalam rangka membantu mencari format pemasaran yang baik,"terangnya.
Abdul Adim Camat Sangkapura mengucapkan terima kasih atas diadakannya pengabdian masyarakat di Pulau Bawean. "Melalui pakar keilmuan yang telah bersedia mengabdi, diharapkan bisa membawa kemajuan, serta bisa lebih baik,"pungkasnya. (bst)
