Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Muspika Sikapi Pemberian Kitab Suci Non Muslim

Muspika Sikapi Pemberian Kitab Suci Non Muslim

Posted by Media Bawean on Kamis, 04 Agustus 2016


Muspika kecamatan Sangkapura menggelar rapat membahas adanya pemberian kitab suci umat non muslim di dhurung elmo di Pulau Gili.

Zubairi perwakilan Bawean Tourism dihadapan tokoh yang hadir mengucapkan permohonan maaf atas adanya pemberian kitab suci itu oleh wisatawan yang dibawanya berkunjung ke Pulau Gili. "Sungguh ini kejadian yang tidak disengaja, sehingga turis tersebut memberikan kitab kepada pengelola dhurung elmo,"katanya.

Adapun adanya stempel yang ada didalam 6 buku bacaan menurutnya itu diluar sepengetahuan Bawean Tourism. Alasannya stempel diletakkan diatas meja didalam kantor.

Lebih Zubairi menyatakan adanya program kerjasama one tourist, one book sudah lama bekerjasama dengan Indonesia Mengajar untuk membantu buku bacaan di dhurung elmo. "Terkadang turis yang berkunjung membawa buku sendiri ataupun membelinya di Pulau Bawean,"ujarnya.

Sementara Muhammad Syaifullah, pengelola dhurung elmo di Pulau Gili menyatakan terkejut saat memeriksa buku yang diterimanya ternyata kitab suci umat non muslim. Sehingga waktu ada acara halal bihalal disampaikan kepada tokoh dan kepala desa Sidogedungbatu.

Lebih lanjut tokoh yang hadir, diantaranya KH. Abdul Latif ketua MUI kecamatan Sangkapura meminta kepada UPT Pariwisata Bawean agar lebih selektif dalam menerima wisatawan yang berkunjung. "Jangan sampai rencana pengembangan pariwisata membuat keresahan kepada masyarakat,"paparnya.

Imran Rasyadi kepala UPT Pariwisata Bawean mengakui selama ini tidak ada laporan dari jasa pemandu saat membawa turis berkunjung. "Diharapkan kepada jasa wisata untuk melaporkan setiap membawa tamu masuk ke Pulau Bawean,"terangnya.

AKP Arif Rasyidi Kepolsek Sangkapura menanyakan legalitas Bawean Tourism sebagai pemandu wisata di Pulau Bawean. "Semestinya Bawean Tourism mempunyai izin yang dikeluarkan Disbudparpora kabupaten Gresik, bukan mengurus izin di Surabaya. Apalagi kantornya ada di Pulau Bawean,"harapnya.

Camat Sangkapura Abdul Adim meminta kepada Bawean Tourism agar selektif dalam memberikan bantuan buku di Pulau Bawean. Sehingga kejadian seperti di Pulau Gili, tidak kembali terulang.

Perlunya adanya aturan terkait kearifan lokal di Pulau Bawean, Camat berharap UPT Pariwisata Bawean agar action melengkapi segala kebutuhan terkait pengembangan pariwisata. "Ini leading sektornya UPT Pariwisata yang harus serius menggarapnya,"pungkasnya.

Selesai pertemuan, sebanyak 6 buku bacaan dan 1 kitab injil diamankan di kantor Polsek Sangkapura. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean