Fathan Al Irsyad, Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) kecamatan Sangkapura mengatakan banyak lembaga dibawah naungannya yang merasa dianaktirikan sehubungan sedikitnya siswa yang menerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP).
"Jumlah penerima bantuan PIP di madrasah sangat sedikit, jika dibandingkan sekolah dasar negeri,"katanya.
Menurutnya jumlah penerima di masing-masing lembaga bisa dihitung jari saja. Sehingga banyak lembaga pendidikan yang merasa dianaktirikan dengan adanya bantuan PIP.
Apalagi menurutnya untuk pencairan PIP bagi siswa yang menerima bantuan harus mencairkan ke Bank BNI di Gresik sehubungan di Bawean belum ada kantornya. Bisa dibanyakan menurutnya yang dapat bantuan dengan jumlah hitungan hari harus mencairkan ke Gresik. "Masih dibebani ongkos kapal dan biaya penginapan selama di Gresik,"ujarnya.
Lebih lanjut Irsyad berharap kouta PIP dibagikan secara adil untuk lembaga madrasah.
Bantuan PIP bagi siswa madrasah menurutnya diserahkan penuh kepada orang tua. "Ada orang tua yang menabung melalui tabungan di sekolah,"pungkasnya. (bst)
