Nelayan Bawean Gresik kembali melakukan penangkapan terhadap nelayan dari luar yang beroperasi diwilayahnya. Penangkapan dilakukan diperairan berjarak 4 mil dari Pulau Bawean, kali ini yang berhasil diamankan adalah KLM Putra Pantura asal Blimbing Lamongan, pada hari sabtu (2/6), jam 12.00 WIB.
Ridwan Ketua Kelompok Nelayan di Pulau Bawean mengatakan nelayan dari luar marak beroperasi sejak kurang dari 2 hari puasa ramadhan. "Mereka datang dengan menggunakan alat tangkap cantrang yang penggunaannya meresahkan nelayan Bawean.
Sehubungan kondisi nelayan Bawean sudah kompak, mereka datang dengan berkelompok atau banyak kapal. "Tujuannya mungkin bila ada operasi dari nelayan Bawean agar bisa melakukan perlawanan,"katanya.
Akhirnya nelayan Bawean kompak untuk menjaga peraiarannya dari nelayan luar yang melakukan penangkapan ikan dengan cantrang. "Ada posko disetiap tempat untuk dilakukan pengintaian dan langsung terjun bila melihat adanya nelayan dari luar,"ujarnya.
Menurutnya emosi nelayan Bawean memuncak dikarenakan kondisi laut yang rusak akibat pengunaan alat tangkap cantrang. "Banyak sarang ikan milik warga Bawean yang rusak, termasuk mencari ikan sangat sulit sehubungan sudah habis disapu bersih,"paparnya.
Harapannya minta ketegasan aparat berwajib agar nelayan dari luar tidak seenaknya melakukan penangkapan dengan menggunakan cantrang di perairan laut Bawean. "Jika tidak ada keperdulian dari aparat terkait, operasi ini akan tetap berkelanjutan sehubungan sumber penghasilan bagi nelayan Bawean terancam hilang,"tegasnya.
Solehan perwakilan nelayan Daun menyatakan sangat besar kerugian nelayan diwilayahnya. Diantaranya rumpon (sarang ikan) banyak yang rusak dan klotok milik nelayan juga rusak akibat tabrakan ketika melakukan operasi sebelumnya. "Mewakili nelayan, saya minta ganti rugi.sebesar Rp.150 juta untuk mengganti rumpon yang hilang dan memperbaiki klotok yang rusak,"pungkasnya. (bst)