Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Bhumihara: Bawean Bebas Sampah Tahun 2025

Bhumihara: Bawean Bebas Sampah Tahun 2025

Posted by Media Bawean on Minggu, 20 Oktober 2019



Disela-sela kegiatan Wonderful Sail To Indonesia di Pulau Bawean 3-6 Oktober 2019, saya menyempatkan diri mengunjungi markas Bhumihara di Desa Lebak Kecamatan Sangkapura Bawean Kabupaten Gresik.

Kunjungan saya di Sabtu pagi, 5 Oktober 2019 disambut oleh Muhammad Zulkarnain selaku perwakilan Bhumihara di Pulau Bawean. Tidak ketinggalan Manajer TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) Desa Lebak, Subadar dan tiga orang karyawan TPST lainnya Muhammad Nanang, Alfarizi, dan Ayahrizal ikut mendampingi.

Menurut Zul panggilan akrab Zulkarnain, Bhumihara merupakan Yayasan yang peduli terhadap permasalahan sampah di pulau-pulau kecil, khususnya di Pulau Bawean. Didirikan tahun 2016 oleh tiga orang yaitu Fadhila El Discha, Bryan Citrasena dan Febri Raharningrum. Mereka pernah membawa persoalan sampah di Pulau Bawean dan memenangi penghargaan Young Social Entrepreneurs (YSE) yang digelar Singapore Internasional Foundation (SIF) di Singapura pada tahun 2016 dan berhak atas hadiah sebesar 200 juta rupiah. Bermodal hadiah inilah mereka bertiga memulai proyek untuk menciptakan Bawean Bebas Sampah Tahun 2025.

Melalui sambungan WhatsApp (19/10/2019), Zul menjelaskan Visi Bhumihara, yaitu mewujudkan kemampuan masyarakat Pulau Bawean untuk mengelola sampah secara mandiri menggunakan prinsip 3 R pada tahun 2025. R pertama adalah Reduce, yang berarti mengurangi sampah. R kedua adalah Reuse, menggunakan ulang sampah yang masih bisa dimanfaatkan. R ketiga adalah Recycle, yaitu mendaur ulang sampah.

Sedangkan Febri Raharningrum yang saat ini tinggal di Jakarta, dihubungi terpisah melalui WhatsApp (19/10/2019) menambahkan "sebenarnya tujuan kami nggak muluk-muluk, yaitu memberikan opsi pengelolaan sampah untuk daerah-daerah terpencil dan jauh dari jangkauan pemerintah (seperti Pulau Bawean) agar tidak hanya menunggu bantuan tapi juga bisa memunculkan inisiatif-inisiatif mandiri dari warga".

Untuk mewujudkan visi tersebut, lanjut Zul, Bhumihara melaksanakan beberapa program diantaranya adalah melakukan edukasi, penyadaran kepada masyarakat agar tidak lagi membuang sampah secara sembarangan ataupun dibakar.

Kedua, membangun dan menjalankan TPS 3 R. Saat ini, bekerjasama dengan Pemerintah Desa, Bhumihara menjalankan TPS 3R di Desa Lebak dan Desa Kumalasa Kecamatan Sangkapura. Ketiga, dengan melakukan pelatihan dan pendampingan kepada desa-desa lainnya di Pulau Bawean. Keempat, menyalurkan sumberdaya baik dari Pemerintah maupun Swasta untuk mendirikan TPS 3 R di Pulau Bawean.

Menurut Zul untuk mewujudkan cita-cita tersebut, pada tanggal 23-24 Oktober 2019 ini Bhumihara akan melaksanakan pelatihan pengelolaan sampah kepada tokoh masyarakat dan perangkat desa, masing-masing desa diundang sebanyak 8 orang. Adapun kegiatan ini akan dilaksanakan di STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam) Hasan Jufri di Desa Lebak. Pada tahap pertama yang diundang sebanyak 5 Desa di daerah perkotaan Bawean meliputi Desa Kotakusuma, Sawahmulya, Gunung Teguh, Patar Selamat, dan Sungai Rujing. Sedangkan desa-desa lainnya (Pulau Bawean ada 30 Desa) akan dilaksanakan pada tahap-tahap berikutnya.

Ditambahkan Zul, acara ini insya Allah juga akan dihadiri oleh Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan) dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik.

_Kemas S. Rizal, Kontributor Media Bawean (Gresik)_

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean