Media Bawean, 24 Juni 2008
Pelanggan PLN di Pulau Bawean mengeluhkan dengan kenaikan rekening PLN yang tidak rasional dibanding dengan pembayaran bulan sebelumnya.
Menurut Kepala PLN Cabang Bawean Iwan Suwargana saat dihubungi Media Bawean, mengatakan, "Sampai hari ini tidak ada kenaikan tarif dasar listrik (tdl) di Pulau Bawean. Kalau ada pelanggan yang merasa rekeningnya mahal, silahkan datang langsung ke bagian rekening pencatat meter ," ujarnya singkat.
Menurut warga Tambak, Wito mengatakan, " Rekening PLN bulan ini sangat mahal, lebih dari 100% dibanding bulan lalu. Dengan kenaikan tersebut, warga di Tambak banyak yang resah dan panik " ujarnya.
Menurut salah satu sumber di Pulau Bawean yang tidak bersedia disebut namanya, menyatakan, " Bahwa kesalahan rekening bukan saja di daerah Tambak, Sangkapura juga banyak yang mengalami kenaikan tidak sesuai ketentuan tarif yang ada," katanya.
"Kenaikan tersebut karena kesalahan pada pencatat meter, dengan kenaikan bbm mereka menggunakan sistem prakiraan. Wong gajinya pencatat meter 1 rumah Rp.250. Biasanya kesalahan tersebut akan tetap dibayar lunas sesuai rekening sekarang, untuk selanjutnya akan dipotong pembayaran sekarang yang lebih, " tambahnya. (bst).
Pelanggan PLN di Pulau Bawean mengeluhkan dengan kenaikan rekening PLN yang tidak rasional dibanding dengan pembayaran bulan sebelumnya.
Menurut Kepala PLN Cabang Bawean Iwan Suwargana saat dihubungi Media Bawean, mengatakan, "Sampai hari ini tidak ada kenaikan tarif dasar listrik (tdl) di Pulau Bawean. Kalau ada pelanggan yang merasa rekeningnya mahal, silahkan datang langsung ke bagian rekening pencatat meter ," ujarnya singkat.
Menurut warga Tambak, Wito mengatakan, " Rekening PLN bulan ini sangat mahal, lebih dari 100% dibanding bulan lalu. Dengan kenaikan tersebut, warga di Tambak banyak yang resah dan panik " ujarnya.
Menurut salah satu sumber di Pulau Bawean yang tidak bersedia disebut namanya, menyatakan, " Bahwa kesalahan rekening bukan saja di daerah Tambak, Sangkapura juga banyak yang mengalami kenaikan tidak sesuai ketentuan tarif yang ada," katanya.
"Kenaikan tersebut karena kesalahan pada pencatat meter, dengan kenaikan bbm mereka menggunakan sistem prakiraan. Wong gajinya pencatat meter 1 rumah Rp.250. Biasanya kesalahan tersebut akan tetap dibayar lunas sesuai rekening sekarang, untuk selanjutnya akan dipotong pembayaran sekarang yang lebih, " tambahnya. (bst).
Posting Komentar