Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Tiket Bawean-Gresik Mencapai Rp 500 Ribu

Tiket Bawean-Gresik Mencapai Rp 500 Ribu

Posted by Media Bawean on Kamis, 17 Juli 2008

Media Bawean, 17 Juli 2008

Sumber Jawa Pos
Protes Calo, Penumpang dan Mahasiswa Demo


GRESIK - Ulah calo tikel kapal di Terminal Pelabuhan Gresik kian menjengkelkan. Mereka memasang tarif gila-gilaan untuk tiket penyeberangan Gresik-Bawean. Buntutnya, puluhan mahasiswa bersama calon penumpang Kapal Ekspress Bahari (EB) 8B kemarin (16/7) berdemo di Terminal Pelabuhan Gresik. Mereka menuntut normalisasi harga tiket dan mendesak polisi untuk menangkap para calo.

Di tangan makelar, harga tiket Gresik-Bawean dijual hingga Rp 500 ribu. Itu jauh di atas surat keputusan (SK) Bupati Gresik tentang tarif angkutan. Untuk penumpang umum, tiket ekonomi Rp 125.000, eksekutif Rp 140.000, dan VIP Rp 160.000 (selengkapnya lihat grafis).

Koordinator lapangan Imam N. mengatakan, pengusaha diduga telah memainkan harga tiket. Saat ini, penyeberangan Gresik-Bawean hanya dilayani satu kapal berkapasitas 330 kursi. Dengan demikian, calon penumpang harus pesan tiket paling lambat seminggu sebelum bepergian. "Kondisi ini diperparah dengan banyaknya calo. Mereka menjual tiket kapal mencapai Rp 500.000," kata Imam.

Demonstrasi itu mendapatkan dukungan calon penumpang yang keleleran akibat tidak mendapatkan tiket. Nur Hayati, 30, warga Desa Daun, Kecamatan Sangkapura, mengaku sudah lima hari antre tiket. Dia menolak tawaran calo yang memasang tarif Rp 300 ribu per orang. "Katanya kapal sudah penuh. Padahal, tadi (kemarin, Red) berangkat dalam kondisi masih banyak kursi kosong," beber Nur Hayati.

Lain lagi yang dialami Jamiah. Perempuan 30 tahun asal Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak, itu berencana pulang ke desa karena orang tuanya meninggal dunia. Dukanya makin parah karena sudah tiga hari, dia tak kunjung mengantongi tiket. "Saya pulang untuk melayat orang tua. Tapi, di sini selama tiga hari, saya tidak dapat tiket. Calo menawari saya Rp 250.000. Ini sudah tidak benar, harus ditindak," tuturnya sambil meneteskan air mata. Dia tak bisa lagi menghadiri pemakaman orang tuanya.

Kasi Lalu Lintas Administratur Pelabuhan (Adpel) Gresik Pudi Astonugraha mengatakan tidak bisa menindak para penjual tiket yang melebihi ketentuan SK bupati. "Tugas kami sebatas memberitahukan dan menyosialisasikan harga tiket sesuai SK bupati," kilah Pudi di sela-sela memantau demonstrasi.

Terpisah, Kapolsek KPPP Gresik AKP Darsuki berjanji menindak tegas calo tiket. "Saat ini, kami sedang lakukan penyelidikan. Kalau ketahuan, pasti kami tindak," tegas Darsuki.

Subki, pemilik agen resmi penjual tiket Ekpress Bahari (EB), mengatakan tidak bisa menjual harga tiket melebihi SK bupati. "Harga tiket melambung karena calo," tegasnya. (yad/ami)

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean