Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Penumpang Kapal Unjuk Rasa

Penumpang Kapal Unjuk Rasa

Posted by Media Bawean on Senin, 18 Agustus 2008

Media Bawean, 18 Agustus 2008

Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Menjelang upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI kemarin (17/8), terjadi aksi demonstrasi. Ratusan penumpang kapal Ekspress Bahari (EB) 8B nglurug Kantor Administratur Pelabuhan (Adpel) Gresik di Jl Yos Sudarso.

Mereka mendesak Adpel untuk memberangkatkan EB 8B ke Pulau Bawean. Akibat aksi itu, sejumlah personel Adpel yang direncanakan mengikuti upacara detik-detik proklamasi kemerdekaan di Alun-alun Gresik urung berangkat.

Mereka terpaksa bertahan untuk mengamankan unjuk rasa tersebut. Aksi ratusan penumpang itu dimulai pukul 09.10. Adpel tetap melarang EB 8B yang mengangkut 340 penumpang untuk menyeberangi perairan Jawa sejauh 80 mil menuju Pulau Bawean.

Alasan Adpel Gresik, berdasar laporan cuaca dari BMG Maritim maupun BMG Australia, gelombang air laut 1,5-3 meter. Tekanan angin mencapai 15-20 knot. Cuaca itu membahayakan kapal EB 8B yang terbuat dari fiberglass.

Abdul Malik, salah seorang penumpang kapal, mengatakan, penumpang merasa diombang-ambing oleh kebijakan Adpel itu. "Sebab, ada kapal lain yang berangkat dari Pulau Bawean. Dan kondisi cuaca baik. Mengapa EB 8B dilarang berangkat," kata Malik, yang disambut teriakan sejumlah penumpang lainnya.

Sabtu (16/8), Adpel melarang kapal ekspres berangkat dan menjanjikan bisa kembali berangkat pada Minggu (17/8). "Tapi, sekarang kembali dilarang. Alasan sama (cuaca). Sedangkan, kapal lainnya (KM Dharma Kartika, Red) boleh berangkat," tegas warga Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, tersebut.

"Pokoknya, hari ini kami harus berangkat. Kapal ekspres tidak boleh berangkat. Kapal lain juga jangan boleh berangkat," teriak lainnya.

Kasi Penjagaan dan Keselamatan (Gamat) Adpel Gresik Nuralim mengatakan, EB 8B dilarang berangkat karena kondisi cuaca di Perairan Gresik buruk. "Kondisinya sangat membahayakan. Apalagi perizinan untuk Ekspress Bahari hanya diperbolehkan kalau ombak tidak melebihi 2 meter," jelas Nuralim.(yad/ib)

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean