Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Bagaimana Memilih Calon Terhormat (Wakil Rakyat)

Bagaimana Memilih Calon Terhormat (Wakil Rakyat)

Posted by Media Bawean on Rabu, 24 September 2008

Media Bawean, 24 September 2008

Oleh : Halim Perdana (jaiza@ymail.com)

Genderang promosi untuk para calon orang terhormat telah digebyar alias dimulai dengan rentang waktu yang lumayan panjang selama 9 bulan kali pertama rakyat mendapat keistimewaan agar rakyat jangan sampai memilih kucing dalam karung = salah pilih orang yang akan mewakili dirinya dilembaga legislatif, sampai - sampai calon independen diperbolehkan mengikuti, tentu dengan aturan yang. baku. Ini usaha pemerintah untuk memberikan waktu pada rakyat agar keterwakilan dirinya jangan sampai tergadai untuk waktu yang sangat panjang selama lima .

Memilih identik dengan keberpihakan, kita harus lebih selektif, pertanyaannya mampukah rakyat memilih secara tepat, sedangkan para calon legislator akan mengumbar sejuta janji manis dan tebar sejuta senyum yang mempesona tak cukup hanya dengan kedua taktik tadi, para calon legislator selalu memakai jurus pamungkasnya karena mereka tahu bahwa tingkat kemiskinan masih mendominasi sebagian rakyat dinegeri ini, Uang ungkapan ngetrennya Money Politik .

Kemiskinan, kosakata ini sangat tidak disenangi oleh kebanyakan para pemimpin atau malah sebaliknya. Pemimpin yang berpihak pada rakyat (wong cilik) ingin sekali

mengentas kemiskinan, kanjeng Nabi sendiri telah memberi warning tentang masalah kemiskinan bahwa “Kemiskinan sangat dekat pada kekufuran” kontek dawuh disini berkonotasi pada masalah keimanan.

Tapi lain lagi dengan apa yang terjadi dinegara kita, pengertiannya menjurus pada masalah financial, seandainya rakyat Negara kita tidak miskin Iman tak mungkin laku pola membeli suara (Money Politik) saya pikir kebanyakan rakyat miskin dalam kedua hal ini.

Sendainya keimannya tangguh ada unsur sabar dalam dirinya. Jadi tak mungkin mengadaikan suara hanya Rp 10.000 maximal Rp.50.000 dalam rentang waktu 5 tahun.

Rakyat harus Cerdas

Pengertian cerdas disini mengandung makna multi dimensi, rakyat bukan tidak boleh menerima pemberian uang yg.mengarah pd.money politik, terima saja kan diberi, apa salah menerima pemberian dari seseorang (caleg A) apabila indikasi caleg A dlm bermsyarakat, jasa pada masyarakat setempat, perilaku dengan tetangga banyak negatifnya dicalonkan oleh partai yang didukung oleh kader bermasalah sebagai rakyat tak usah diconteng/coblos caleg A beserta partainya.

Sedang caleg B orang yang selalu ditunggu oleh masyarakat jasa jasanya, suka menolong yang jelas, caleg B merupakan sisi lain dari caleg A beserta partainya karena itu yang pantas jadi “Wakil Rakyat”adalah caleg B. Bila seorang calon itu incumbent dan rakyat tahu kapasitasnya (adanya sama dengan tidak ada) tak perlu di jelek-jelekkan, sekarang waktu rakyat memberivonis. Menurut pantauan pengamat politik “anggota Dewan yang sekarang duduk didewan” 99persen tak layak tampil.

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean