Media Bawean, 21 September 2008
Penulis : Muhammad Iljas (muh.tirta@yahoo.co.id)
Pulau Bawean yang terletak di tengah Pulau Jawa, dan mempunyai jarak 80 mil dari daratan Gresik mempunyai potensi yang cukup baik untuk pengembangannya. Baik potensi sumber daya manusia, sumber daya alam. Untuk itu memerlukan keterpaduan semua pihak untuk pengembangannya.
Sumber daya manusia Pulau Bawean akhir-akhir ini menunjukkan tingkat kemajuan bila dibandingkan pada tahun 1980. Dimana hampir generasi Bawean saat ini sudah menikmati indahnya perguruan tinggi dan sudah banyak yang sudah berpredikat S1, S2. Bahkan sudah ada yang S3. Mobilitas masyarakat Bawean yang merantau ke luar Pulau Bawean baik dalam negeri maupun luar negeri seperti Malaysia dan Singapore merupakan pemasuk pendapatan bagi masyarakat pulau tersebut.
Keadaan Sumber daya alam, dimana Pulau Bawean yang dikelilingi oleh laut mempunyai potensi sumber hayati, berupa ikan dan sejenisnya yang mengdandung nilai ekonomis yang tinggi. Jenis ikan seperti kerapu, ekor kuning, tongkol, layang, layur kakap dll banyak sekali terdapat diperairan Pulau Bawean. Tentunya potensi perikanan di Pulau Bawean pemenfaatannya tergantung kualitas generasi muda Bawean yang mau perduli.
Sekarang pontensi perairan pantainya sudah ada yang mencoba untuk dimenafaatkan untuk pengembangan rumput laut oleh putra bawean itu sendiri. Untuk itu dukungan masyarakat Bawean sangat diharapkan. Dibidang peternakan sapi, dulu sapi-sapi Bawean banyak yang dibawa ke Pulau Bangka Belitung, Tanjung Pinang dan Batam yang juga merupakan pendapatan masyarakat Pulau Bawean.
Tikar Bawean yang merupakan hasil kerajinan ibu-ibu di Pulau Bawean sambil dduduk santai di "durung-durung" mengacam dan tikar tersebut mempunyai ciri khas tersendi, saat itu pemasarannya bisa masuk ke Pulau Jawa, Tanjung Pinang, Batang dan singapore, namun akhir-akhir ini gema tikar bawean sudah tidak terdengar lagi gemanya.
Kedepan Pulau Bawean yang merupakan tempat kita lahir perlu adanya sumber daya manusia bawean yang mempunyai tingkat intelektual untuk duduk bersama membuat konsep perencanaan pengembangan aspek ekonomi untuk mengelolah sumberdaya alam yang ada di Bawean, demi kesejahteraan masyarakat yang ada di Bawean. Saya kira sudah waktunya para ahli intelektual berkumpul untuk mau peduli pembangunan Bawean kedepan.
Pada tahun sekitar 70 sampai tahun 80 banyak masyarakat Bawean berbondong-bondong ke datang ke malaysia untuk bekerja dan menghasilkan pendapatan bagi keluarganya, akhir-akhir ini untuk angkatan kerja baru sudah sulit untuk menerobos negara Malaysia. Jalan satu satunya generasi yang sekarang dan merupakan angkatan kerja baru harus bisa melirik peluang bisnis untuk mengeksploitasi sumber daya alam yang ada. baik sumber alam yang ada dilaut, didarat dan gunung seperti parawisata. Tentunya itu semua harus didukung oleh fasilitas transportsi yang layak bagi parawisatawan.
Salam buat alumni IMPSB Rantau.
Penulis : Muhammad Iljas (muh.tirta@yahoo.co.id)
Pulau Bawean yang terletak di tengah Pulau Jawa, dan mempunyai jarak 80 mil dari daratan Gresik mempunyai potensi yang cukup baik untuk pengembangannya. Baik potensi sumber daya manusia, sumber daya alam. Untuk itu memerlukan keterpaduan semua pihak untuk pengembangannya.
Sumber daya manusia Pulau Bawean akhir-akhir ini menunjukkan tingkat kemajuan bila dibandingkan pada tahun 1980. Dimana hampir generasi Bawean saat ini sudah menikmati indahnya perguruan tinggi dan sudah banyak yang sudah berpredikat S1, S2. Bahkan sudah ada yang S3. Mobilitas masyarakat Bawean yang merantau ke luar Pulau Bawean baik dalam negeri maupun luar negeri seperti Malaysia dan Singapore merupakan pemasuk pendapatan bagi masyarakat pulau tersebut.
Keadaan Sumber daya alam, dimana Pulau Bawean yang dikelilingi oleh laut mempunyai potensi sumber hayati, berupa ikan dan sejenisnya yang mengdandung nilai ekonomis yang tinggi. Jenis ikan seperti kerapu, ekor kuning, tongkol, layang, layur kakap dll banyak sekali terdapat diperairan Pulau Bawean. Tentunya potensi perikanan di Pulau Bawean pemenfaatannya tergantung kualitas generasi muda Bawean yang mau perduli.
Sekarang pontensi perairan pantainya sudah ada yang mencoba untuk dimenafaatkan untuk pengembangan rumput laut oleh putra bawean itu sendiri. Untuk itu dukungan masyarakat Bawean sangat diharapkan. Dibidang peternakan sapi, dulu sapi-sapi Bawean banyak yang dibawa ke Pulau Bangka Belitung, Tanjung Pinang dan Batam yang juga merupakan pendapatan masyarakat Pulau Bawean.
Tikar Bawean yang merupakan hasil kerajinan ibu-ibu di Pulau Bawean sambil dduduk santai di "durung-durung" mengacam dan tikar tersebut mempunyai ciri khas tersendi, saat itu pemasarannya bisa masuk ke Pulau Jawa, Tanjung Pinang, Batang dan singapore, namun akhir-akhir ini gema tikar bawean sudah tidak terdengar lagi gemanya.
Kedepan Pulau Bawean yang merupakan tempat kita lahir perlu adanya sumber daya manusia bawean yang mempunyai tingkat intelektual untuk duduk bersama membuat konsep perencanaan pengembangan aspek ekonomi untuk mengelolah sumberdaya alam yang ada di Bawean, demi kesejahteraan masyarakat yang ada di Bawean. Saya kira sudah waktunya para ahli intelektual berkumpul untuk mau peduli pembangunan Bawean kedepan.
Pada tahun sekitar 70 sampai tahun 80 banyak masyarakat Bawean berbondong-bondong ke datang ke malaysia untuk bekerja dan menghasilkan pendapatan bagi keluarganya, akhir-akhir ini untuk angkatan kerja baru sudah sulit untuk menerobos negara Malaysia. Jalan satu satunya generasi yang sekarang dan merupakan angkatan kerja baru harus bisa melirik peluang bisnis untuk mengeksploitasi sumber daya alam yang ada. baik sumber alam yang ada dilaut, didarat dan gunung seperti parawisata. Tentunya itu semua harus didukung oleh fasilitas transportsi yang layak bagi parawisatawan.
Salam buat alumni IMPSB Rantau.
Posting Komentar