Media Bawean, 7 Sepetember 2008
Peristiwa pembunuhan berdarah di Desa Patar Selamat dengan tersangka Zaenal Abidin (23 th.) dan korban Sarifi (42 Th.). Menurut Ketua BPD Desa Patar Selamat, Fandy kepada Media Bawean mengatakan, "Ini adalah kelemahan Kepala Desa dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di desa," katanya.
"Yang lebih ironis lagi peristiwa pembunuhan ini dilakukan didepan Kepala Desa sendiri, sehingga nyaris terkena tusukan" ujar Fandy.
"Sebenarnya Kepala Desa harus tegas dalam menghadapi segala persoalan yang ada di desa dan termasuk mengakomodir dari kelompok yang kalah dalam Pilkades. Sedikit banyak efek pilkades di Patar Selamat masih ada," tegas Fandy.
Sementara Kepala Desa Patar Selamat, Agus Salam dihubungi Media Bawean via ponselnya, saat ditanya tentang peristiwa pembunuhan dikaitkan dengan efek pilkades, menjawab, "Wallahu a'lam, " katanya singkat.
Menurut Salam, "Peristiwa ini sudah diselesaikan di Balai Desa, tapi setelah selesai ternyata masih berlanjut dengan peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh Zaenal cukup singkat dan cepat," katanya.
Kapolsek Sangkapura, AKP H. Zamzami, menanggapi tentang kasus pembunuhan bermotif santet ini, mengatakan, "Berkas tersangka sudah dikirim ke Gresik, sementara tersangka masih dikurung dalam tahanan Polsek Sangkapura, Katanya.(bst)
Peristiwa pembunuhan berdarah di Desa Patar Selamat dengan tersangka Zaenal Abidin (23 th.) dan korban Sarifi (42 Th.). Menurut Ketua BPD Desa Patar Selamat, Fandy kepada Media Bawean mengatakan, "Ini adalah kelemahan Kepala Desa dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di desa," katanya.
"Yang lebih ironis lagi peristiwa pembunuhan ini dilakukan didepan Kepala Desa sendiri, sehingga nyaris terkena tusukan" ujar Fandy.
"Sebenarnya Kepala Desa harus tegas dalam menghadapi segala persoalan yang ada di desa dan termasuk mengakomodir dari kelompok yang kalah dalam Pilkades. Sedikit banyak efek pilkades di Patar Selamat masih ada," tegas Fandy.
Sementara Kepala Desa Patar Selamat, Agus Salam dihubungi Media Bawean via ponselnya, saat ditanya tentang peristiwa pembunuhan dikaitkan dengan efek pilkades, menjawab, "Wallahu a'lam, " katanya singkat.
Menurut Salam, "Peristiwa ini sudah diselesaikan di Balai Desa, tapi setelah selesai ternyata masih berlanjut dengan peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh Zaenal cukup singkat dan cepat," katanya.
Kapolsek Sangkapura, AKP H. Zamzami, menanggapi tentang kasus pembunuhan bermotif santet ini, mengatakan, "Berkas tersangka sudah dikirim ke Gresik, sementara tersangka masih dikurung dalam tahanan Polsek Sangkapura, Katanya.(bst)
Posting Komentar