Media Bawean, 13 September 2008
Oleh : Halimperdana
Bila kita mendengar uraian Isra’ mi’raj dari seorang ustad/kyai dalam untaian kalimatnya terlontar ungkapan kata bahwa planet bumi yang kita pijak ini sudah bongkok dalam kata lain tua, sedang kita belum mampu mengeksplorasi hamparan energi didalam sekeliling pulau kita tercinta Bawean. Sedang energi merupakan bagian dari sekian banyak rahmat Allah SWT. yang terlimpahkan kepada kita sekalian. Apa bukan demikian Togelan?
Energi Apa Gerangan?
Jangan - jangan apa yang diisukan akhir-akhir ini, keberadaan Blu Energi ada disekitar pulau kita. Sejauh mata memandang dari kejauhan nampak seungguk tanah menghijau menjuntai bisa dari barat ke timur atau sebaliknya. Dikelilingi oleh birunya air laut dengan riak gelombang ombak mengayun kapal yang saya naiki. Begitu menginjak daratan, makin kedalam kaki melangkah memasuki hutan belukar pulau tercinta, disitu terlihat tenangnya air danau kastoba serta air liar jatuh dari ketinggian suatu tebing. Belum lagi terpaan deru “angin Nemor gen anginBerat” dengan sambaran petir silih berganti yang memekakan telinga.
Membaca illusi diatas, semuanya merupakan suatu Energi yang perlu dieksplor. Salah satu illusi tersebut bila kita mampu mengeksplorasikan akan menjadi suatu daya yang mengeluarkan Listrik. Contoh paling muda untuk kita pahami adalah sebagai berikut, jatuhnya air liar dari ketinggian tebing difungsikan untuk menggerakkan suatu turbin dengan putaran turbin bila kita sinkronkan dengan generator (dinamo).
Maka keluarlah Energi Listrik yang pada saat ini memang sangat kita butuhkan. Jangankan Bawean yang ingin menjadi pulau tujuan wisata, Indonesia kita yang sudah mengkumsumsi ratusan ribu megawatt masih menginginkan suatu pembangkit yang dianggap paling efesien saat ini yaitu : Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Bagaimana mengeksplorasi Keberadaan suatu Energi
Masyarakat Bawean yang agamis sangat mampu untuk melahirkan generasi tangguh dengan berdasarkan konsep Qur’ani. Kepahaman masyarakat Al Boyani tentang Al Qur’an tak diragukan lagi walau masih dalam tataran Qira’ati surve menyatakan bahwa masyarakat Boyan baik yang didaratan maupun yang berubah kewarganegaraannya tetap mampu menjadi seorang Campion dalam melantunkan kalam ilahi, baik tataran nasional ataupun Internasional .
Ini wujud keyakinan saya bahwa rumpun Al Boyani mampu melahirkan generasi Qur’ani, apabila semua komponen masyarakat bawean mau merubah pola dari hanya beriqra' mestinya terus dilanjut kependalaman makna dan kandungan Al Qur’an. Karena didalamnya banyak uraian/ rangsangan bercerita tentang Sain & Tehnologi.
Kalau sedikit saya mensitir bacaan imam Jum’at yang mengandung arti kurang lebih : Bagaimana onta diciptkan dan langit direntangkan dan gunung ditegakkan serta bumi dihamparkan masih banyak lagi ayat-ayat Allah merangsang roda akal kita agar jangan mandek menggali isi kandungannya. Karena masih banyak lagi informasi tak tersampaikan kepada kita. Pada elemen masyarakat Bawean mari kita alihkan alur pendidikan anak-anak kita kejalur-jalur ilmu Eksak, agar nantinya mereka menjadi saintis Qur’ani.
(bersambung)
Oleh : Halimperdana
Bila kita mendengar uraian Isra’ mi’raj dari seorang ustad/kyai dalam untaian kalimatnya terlontar ungkapan kata bahwa planet bumi yang kita pijak ini sudah bongkok dalam kata lain tua, sedang kita belum mampu mengeksplorasi hamparan energi didalam sekeliling pulau kita tercinta Bawean. Sedang energi merupakan bagian dari sekian banyak rahmat Allah SWT. yang terlimpahkan kepada kita sekalian. Apa bukan demikian Togelan?
Energi Apa Gerangan?
Jangan - jangan apa yang diisukan akhir-akhir ini, keberadaan Blu Energi ada disekitar pulau kita. Sejauh mata memandang dari kejauhan nampak seungguk tanah menghijau menjuntai bisa dari barat ke timur atau sebaliknya. Dikelilingi oleh birunya air laut dengan riak gelombang ombak mengayun kapal yang saya naiki. Begitu menginjak daratan, makin kedalam kaki melangkah memasuki hutan belukar pulau tercinta, disitu terlihat tenangnya air danau kastoba serta air liar jatuh dari ketinggian suatu tebing. Belum lagi terpaan deru “angin Nemor gen anginBerat” dengan sambaran petir silih berganti yang memekakan telinga.
Membaca illusi diatas, semuanya merupakan suatu Energi yang perlu dieksplor. Salah satu illusi tersebut bila kita mampu mengeksplorasikan akan menjadi suatu daya yang mengeluarkan Listrik. Contoh paling muda untuk kita pahami adalah sebagai berikut, jatuhnya air liar dari ketinggian tebing difungsikan untuk menggerakkan suatu turbin dengan putaran turbin bila kita sinkronkan dengan generator (dinamo).
Maka keluarlah Energi Listrik yang pada saat ini memang sangat kita butuhkan. Jangankan Bawean yang ingin menjadi pulau tujuan wisata, Indonesia kita yang sudah mengkumsumsi ratusan ribu megawatt masih menginginkan suatu pembangkit yang dianggap paling efesien saat ini yaitu : Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Bagaimana mengeksplorasi Keberadaan suatu Energi
Masyarakat Bawean yang agamis sangat mampu untuk melahirkan generasi tangguh dengan berdasarkan konsep Qur’ani. Kepahaman masyarakat Al Boyani tentang Al Qur’an tak diragukan lagi walau masih dalam tataran Qira’ati surve menyatakan bahwa masyarakat Boyan baik yang didaratan maupun yang berubah kewarganegaraannya tetap mampu menjadi seorang Campion dalam melantunkan kalam ilahi, baik tataran nasional ataupun Internasional .
Ini wujud keyakinan saya bahwa rumpun Al Boyani mampu melahirkan generasi Qur’ani, apabila semua komponen masyarakat bawean mau merubah pola dari hanya beriqra' mestinya terus dilanjut kependalaman makna dan kandungan Al Qur’an. Karena didalamnya banyak uraian/ rangsangan bercerita tentang Sain & Tehnologi.
Kalau sedikit saya mensitir bacaan imam Jum’at yang mengandung arti kurang lebih : Bagaimana onta diciptkan dan langit direntangkan dan gunung ditegakkan serta bumi dihamparkan masih banyak lagi ayat-ayat Allah merangsang roda akal kita agar jangan mandek menggali isi kandungannya. Karena masih banyak lagi informasi tak tersampaikan kepada kita. Pada elemen masyarakat Bawean mari kita alihkan alur pendidikan anak-anak kita kejalur-jalur ilmu Eksak, agar nantinya mereka menjadi saintis Qur’ani.
(bersambung)
Posting Komentar