Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » "Ayuk" Kita Bangun Ekonomi Bawean Bersama

"Ayuk" Kita Bangun Ekonomi Bawean Bersama

Posted by Media Bawean on Jumat, 26 September 2008

Media Bawean, 26 September, 2008

Oleh : MUHAMMAD ILJAS B.Sc, S.Pi, GRESIK (muh.tirta@yahoo.co.id)

Masyarakat Bawean yang sampai saat ini masih gemar untuk merantau keluar Pulau Bawean, baik dalam negeri mapun luar negeri, karena tuntutan ekonomi keluarganya dan rupahnya pertumbuhan ekonomi dipulau ini juga belum tumbuh dan bergerak. Sektor ekonomi seperti perindustrian, pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan parawitasa di bawean belum banyak memberikan harapan untuk tuntutan kebutuhan keluarganya.

Walaupun akhir-akhir ini negeri jiran (Malaysia) itu sudah mempersulit masuknya warga asing kenegeri ringgit tersebut, namun generasi muda bawean masih terus nekat untuk masuk negeri ringgit tersebut, menurut keterangan beberapa orang yang pernah kami tanyakan “Bagaimana kondisi pekerjaan di Malaysia “ dan dia menjawab “ untuk orang yang punyai IC semacam kartu penduduk masih enak mencari pekerjaan. Tapi bagi tenaga yang menggunakan permit kerja itu sudah sulit dan banyak tenaga kerja baru yang datang ke negeri Malaysia juga dipulangkan” kalau hal terus berjalan, maka bagi angkatan kerja baru (tamatan SMA, Aliyah dan Mahasiswa dan lain-lain) akan menjadi pengangguran di Pulau Bawean.

Masyarakat Bawean yang terkenal familier dan suka tolong menolong sesama warga bawean, merupakan modal dasar untuk membangun ekonomi Bawean dengan memanfaatkan sumberdaya alam seperti laut, darat dan gunungnya (gunung merupakan aset pulau bawean untuk itu pengelolahannya harus rama lingkungan, jangan asal tebang saja).. Dengan menyediakan sumber daya manusia yang intelektual, bertaqwa dan mempunyai moral yang layak ).

Masyarakat Bawean yang ada dirantau baik dalam negeri maupun luar negeri dan bahkan di Bawean sendiri banyak yang sudah berhasil mencapai status ekonomi yang lebih layak, bila masyarakat yang status ekonomi tersebut memodali petani rumput laut 1 orang saja, maka masalah kebutuhan modal masyarakat Bawean sudah tidak begitu sulit dan peraian laut dipesisir pulau Bawean sudah hijau dengan adanya rumput laut. Demikian juga akan pemenafaatan daratnya misalnya setiap orang yang mempunyai tingkat ekenomi yang mampu tersebut mempunyai 1 ekor sapi yang dititipkan di keluarganya di Bawean, tentu kejayaan bahwa Bawean yang kaya akan sapi seperti dulu ke depan akan terwujud lagi. ( tentunya hal tersebut tidak muda tergantung kesiapan tenaga kerja angkatan baru “siap jadi pengusaha “ ) terutama peran lembaga pendidikan menyiapkan tenaga tenaga trampil atau para sarjana Bawean dengan masing-masing disiplin ilmunya bisa meluangkan waktunya untuk mengadakan pelatihan-petihan untuk tenaga kerja baru.

Jika gagasan atau ide tersebut bisa kita wujudkan, sehingga selogan orang tua dulu “ Bawean hanya tempat lahir dan mati “ artinya kita dilahirkan di Pulau bawean begitu besar dan masuk masa tenaga produktif kita pergi meninggalkan pulau Bawean dan begitu masa tenaga kerja tidak produksi (sudah tua) dan hanya menunggu masa kematian baru datang ke Bawean. Hal tersebut bisa sedikit sedikit sedikit kita hilangkan.

“ MARI KITA BANGUN EKONOMI BAWEAN DENGAN SISTIM JARINGAN PASAR WARGA BAWEAN SENDIRI “
“ SAYA KIRA YANG BISA MEMAJUKAN EKONOMI PULAU BAWEAN HANYA WARGA BAWEAN ITU SENDIRI “

SEMOGA TULISAN INI MENGGUGAH HATI KITA SEMUA.

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean