Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Bawean Dalam Bidikan Kristenisasi Dubes Asing

Bawean Dalam Bidikan Kristenisasi Dubes Asing

Posted by Media Bawean on Rabu, 22 Oktober 2008

Media Bawean, 22 Oktober 2008

Oleh : Orang Bodoh Mau Berbagi (zilia.zaam@gmail.com)

Suatu hari pandangan Terry McCormack (nama samaran) tertumpu pada nama 'Bawean' ketika membolak-balik majalah berbahasa Indonesia di sebuah toko buku lokal. Sebagai 'tentmaker', Terry mencari informasi menyangkut orang-orang melarat di tempat tersebut.

Kemudian di rumah, dia menempatkan Bawean di atas peta kantor. Di Indonesia yang terdiri dari sekitar 14.000 pulau, Bawean hampir tidak terlihat. Dengan ukuran lebar hanya sekitar 10 mil, kelilingnya 30 mil, dan berada 80 mil tidak jauh dari pantai timur laut Jawa.

Terry mencari tahu informasi menyangkut agama penduduk Bawean dan dalam artikel yang dibacanya disebutkan bahwa penduduk Bawean memeluk Islam. Terry berhenti sejenak, dia berdoa supaya suatu saat bisa memberikan kontribusi bagi transformasi spiritual 7.000 penduduk Bawean, yang terkenal dengan sebutan 'The Isle Of Woman' karena surplus Wanita.

Pulau itu terlalu kecil untuk menawarkan masa depan yang cerah, terutama bagi orang mudanya. Harapan kekayaan dan petualangan menjadikan mereka sebagai perantau ke luar negeri.

Setelah tiga minggu, kesempatan mengunjungi Bawean datang tak terduga. Kapal barang 'World War II' yang ditumpangi Terry terhanyut dan berlabuh di Bawean. Terry mempunyai kesempatan menyaksikan langsung ketaatan penduduk Bawean menjalankan agamanya.

Can it be that in this day 2,000 years after the Great Commission, places exist with no Christians, no churches, no Bibles, no singing of God's grace?

Inilah yang dipikirkan Terry pada saat itu, bukan tidak mungkin harapannya akan menjadi kenyataan di masa mendatang.

Proyek-proyek kristenisasi gencar dilakukan para misionaris dunia (salah satu contoh : Joshua Project). Dalam kajian misionaris, umat muslim tidak bisa secara langsung di ajak untuk merubah kesaksian mereka menyembah tuhan selain Allah, tetapi pergeseran nilai moral akan membuka jalan untuk menjauhkan orang-orang Islam dari agamanya.

Enggannya kaum muda aktif dalam kegiatan memakmurkan masjid dan lebih menyukai hura-hura, hilangnya rasa malu pelanggaran ajaran agama (mengkonsumsi barang haram, berjudi, berzina) serta mindset yang salah kaprah tentang 'gaya hidup modern dan gaul' menjadi fenomena yang memungkinkan terjadinya transformasi spiritual masyarakat Bawean, beberapa tahun, puluh tahun, atau ratus tahun mendatang.

Apalagi jika Ministry Approaches benar-benar dilakukan untuk menghubungkan Bawean dengan Kristen. Kalau ada cara mudah pasti sudah mereka lakukan, tapi beberapa hal yang tampak jelas bagi mereka, yaitu :

Pertama, Pengetahuan tentang Bawean. Mempelajari dimanapun tentang keberadaan orang Bawean dan mempelajari kebutuhan rohani orang-orang yang putus asa supaya enggan bersembahyang.

Kedua, Pendirian gereja yang mengadopsi anak-anak Bawean. Ini bermaksud secara kolektif tempat berdoa bagi orang Bawean, meneliti kebutuhan orang Bawean, mencari orang Bawean ke manapun di seluruh dunia, memberi bantuan keuangan untuk melihat gereja berdiri di Bawean.

Ketiga, Menjadikan kepercayaan terhadap Kristus tinggal di pulau Bawean dengan cara menjadikan orang-orang Bawean yang sudah terubah di luar negeri agar kembali kepada keluarganya dengan Injil, atau menugaskan pakar asing untuk sementara pada posisi sekuler di Bawean.

Menurut Terry, "Agama Islam datang ke Bawean lewat migrasi. Mungkinkah Injil melakukan hal yang sama? Siapa pun utusan, kapanpun waktu dan apapun metodenya, kami yakin bahwa Tuhan ingin sekali mengungkapkan kebenaran dan cintanya. Dia tidak melupakan orang Bawean!"

Semoga Allah selalu memberi kita petunjuk agar tetap dalam Islam dan Iman.

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean