Media Bawean, 4 Oktober 2008
Debat Calon Legislatif (Caleg) diselengggarakan oleh PC. Lakpesdam Bawean, PC. IPNU-IPPNU Bawean dan BEM Unsuri Hasan Jufri di aula Pondok Pesantren Hasan Jufri (4/10), dengan dihadiri 7 Caleg dari Partai PAN, Partai Demokrat, Partai Golkar, PKS, PDI Perjuangan, PKB dan PKNU.
Nampak hadir tokoh masyarakat, tokoh ormas, kepala desa, dan unsur pemuda se- Bawean. Pertama penyampaian visi dan misi Caleg, dilanjutkan dengan simulasi dan tanya jawab. Nampak ekpresi dari masing-masing Caleg saat penyampaian visi dan misi untuk menyakinkan diri dengan kesiapannya sebagai Caleg dari Dapil VII Bawean.
Dalam penyampaian visi dan misi, seringkali moderator memotong penyampaian Caleg, berhubung antara Caleg yang satu dan lainnya saling membeberkan kelemahan yang lain. Diantaranya yang menjadi topik bahasan, yaitu soal transportasi laut Gresik-Bawean, soal listrik, pendidikan, budaya Bawean dan soal sikap Caleg dengan tradisi orang Bawean yang sering meninggalkan isterinya di Bawean karena merantau ke Malaysia dan Singapura. Diantara penanya, Faozi Mantan PCNU Bawean, menanyakan sikap caleg dengan adanya istilah Dewan calo proyek.
Penyampaian visi dan misi terakhir oleh Khotibur Rasyadi Alwi, SE. M.Si sebagai Caleg Partai Golkar Dapil Gresik dan Lamongan. Dalam penyampaian visi dan misinya Khotib berjanji akan memperjuangkan Pulau Bawean nantinya, jika ditakdirkan jadi DPRRI.
Diakhir acara diadakan penandatanganan bersama oleh Caleg, yang isinya akan memperjuangkan aspirasi warga Bawean bila sudah jadi Dewan nantinya. Serta akan peka terhadap kebutuhan warga Bawean dikala saat terlantar tidak ada kapal.
Tapi Menurut Syakir, SH. MH. kepada Media Bawean saat acara selesai mengatakan, "Bahwa acara Debat Caleg yang diadakan tidak bermanfaat dan tidak efektif untuk warga Bawean secara umum," katanya. (bst)
Nampak hadir tokoh masyarakat, tokoh ormas, kepala desa, dan unsur pemuda se- Bawean. Pertama penyampaian visi dan misi Caleg, dilanjutkan dengan simulasi dan tanya jawab. Nampak ekpresi dari masing-masing Caleg saat penyampaian visi dan misi untuk menyakinkan diri dengan kesiapannya sebagai Caleg dari Dapil VII Bawean.
Dalam penyampaian visi dan misi, seringkali moderator memotong penyampaian Caleg, berhubung antara Caleg yang satu dan lainnya saling membeberkan kelemahan yang lain. Diantaranya yang menjadi topik bahasan, yaitu soal transportasi laut Gresik-Bawean, soal listrik, pendidikan, budaya Bawean dan soal sikap Caleg dengan tradisi orang Bawean yang sering meninggalkan isterinya di Bawean karena merantau ke Malaysia dan Singapura. Diantara penanya, Faozi Mantan PCNU Bawean, menanyakan sikap caleg dengan adanya istilah Dewan calo proyek.
Penyampaian visi dan misi terakhir oleh Khotibur Rasyadi Alwi, SE. M.Si sebagai Caleg Partai Golkar Dapil Gresik dan Lamongan. Dalam penyampaian visi dan misinya Khotib berjanji akan memperjuangkan Pulau Bawean nantinya, jika ditakdirkan jadi DPRRI.
Diakhir acara diadakan penandatanganan bersama oleh Caleg, yang isinya akan memperjuangkan aspirasi warga Bawean bila sudah jadi Dewan nantinya. Serta akan peka terhadap kebutuhan warga Bawean dikala saat terlantar tidak ada kapal.
Tapi Menurut Syakir, SH. MH. kepada Media Bawean saat acara selesai mengatakan, "Bahwa acara Debat Caleg yang diadakan tidak bermanfaat dan tidak efektif untuk warga Bawean secara umum," katanya. (bst)
Posting Komentar