Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Kisah Mahasiswa ''Transfer Palsu'' Fakultas Kedokteran Undip

Kisah Mahasiswa ''Transfer Palsu'' Fakultas Kedokteran Undip

Posted by Media Bawean on Kamis, 16 Oktober 2008

Media Bawean, 16 Oktober 2008

Sumber : Jawa Pos

Jamali yang sempat dikabarkan warga negara Malaysia itu lahir di Desa Tambak, Kecamatan Tambak, Kabupaten Gresik. Kecamatan Tambak, bagian dari Pulau Bawean, berada sekitar 80 mil laut dari pusat Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Gresik. Di pulau ini terdapat dua kecamatan, yakni Tambak dan Sangkapura.

Jamali dibawa sang ayah, Abdul Manaf, 40, merantau ke Malaysia. Di negeri jiran tersebut, Manaf bekerja di sebuah kontraktor. Manaf kini dikabarkan menetap di Sungai Buloh, Selangor, Malaysia. Uang hasil mengais rezeki di negeri orang itu kemudian digunakan untuk menyekolahkan Jamali, sulung dari tiga bersaudara.

"Siapa orang tua yang tidak shock saat mengetahui anaknya ditipu orang," kata Muslikh, adik ipar Abdul Manaf, ketika ditemui Jawa Pos di rumahnya, kompleks Perumahan Sidorukun Indah, Kota Gresik, tadi malam.

Menurut dia, sampai sekarang kakaknya (ibu Jamali) terus menangis mengetahui anaknya masuk bui. Beberapa hari lalu Muslikh mengaku membesuk Jamali di Mapolda Jateng. Saat itu sang keponakan terlihat terpukul dan marah-marah. Pasalnya, Jamali yang mengaku hanya korban tak menyangka dituding sebagai perantara dalam pemalsuan transkip nilai bagi korban lain.

"Keponakan saya itu korban penipuan Ali Yahya," kata Muslikh yang mengaku prihatin kondisi kejiwaan Jamali jadi labil akibat peristiwa itu.

Muslikh memang layak prihatin. Selain satu-satunya yang ikut masuk bui, Jamali juga korban yang rugi uang paling banyak. Untuk masuk ke FK Undip ini, Jamali harus menyetorkan Rp 500 juta. (yad)

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean