Media Bawean, 10 Oktober 2008
Fauzi Ra'uf, S.Ag (Tokoh Masyarakat Desa Kebuntelukdalam)
Media Bawean tadi malam (9/10) menghubungi Tokoh Masyarakat Desa Kebuntelukdalam yaitu Fauzi Ra'uf dan Fathorrahman sebagai Kepala Desa Kebuntelukdalam.
Menurut Fauzi, mengatakan," Sebenarnya permasalahan ini sudah menjadi pemikiran semua tokoh di Desa Kebuntelukdalam. Sehingga solusinya, dinikahkan dengan pihak lain dan itu sah menjadi wali dijanin didalam kandungnya," katanya.
"Dalam agama tidak ada istilah DNA, jadi hukumnya menggunakan kaidah fiqih seperti contoh ada seorang isteri yang ditinggal berlayar berpuluh-puluh tahun ke luar negeri. Lantas si isteri dihamili oleh orang lain. Nah, janin didalam ikandungnya tetap walinya suami yang berada di luar negeri. Ini menurut Imam Syafi'e," jelas Fauzi Mantan Ketua PCNU Bawean.
"Jadi sebagai wali dari anak didalam dikandungnya adalah orang yang menikahinya," papar Fauzi.
"Tadi habis mahgrib si pelaku datang dari sini dan meminta maaf kepada tokoh karena sudah mencemarkan nama baik kampung," tambah Fauzi.
Sedangkan menurut Kepala Desa Kebuntelukdalam saat dihubungi dirumahnya, mengatakan," Kami sebagai kepala desa baru mengetahui kejadian ini setelah lebaran, sebelumnya kami sendiri tidak mengetahuinya," katanya.
"Tapi sekarang sudah mendapat solusi dan permasalahan sudah dianggap selesai dengan adanya pihak yang menikahi dan menjadi wali sah terhadap anak yang dikandungnya," ujar Kepdes.
"Terusterang ini kejadian langka, menurut kebiasaan jarang sang adik menghamili kakaknya sendiri," jelas Kepdes. (bst)
Menurut Fauzi, mengatakan," Sebenarnya permasalahan ini sudah menjadi pemikiran semua tokoh di Desa Kebuntelukdalam. Sehingga solusinya, dinikahkan dengan pihak lain dan itu sah menjadi wali dijanin didalam kandungnya," katanya.
"Dalam agama tidak ada istilah DNA, jadi hukumnya menggunakan kaidah fiqih seperti contoh ada seorang isteri yang ditinggal berlayar berpuluh-puluh tahun ke luar negeri. Lantas si isteri dihamili oleh orang lain. Nah, janin didalam ikandungnya tetap walinya suami yang berada di luar negeri. Ini menurut Imam Syafi'e," jelas Fauzi Mantan Ketua PCNU Bawean.
"Jadi sebagai wali dari anak didalam dikandungnya adalah orang yang menikahinya," papar Fauzi.
"Tadi habis mahgrib si pelaku datang dari sini dan meminta maaf kepada tokoh karena sudah mencemarkan nama baik kampung," tambah Fauzi.
Sedangkan menurut Kepala Desa Kebuntelukdalam saat dihubungi dirumahnya, mengatakan," Kami sebagai kepala desa baru mengetahui kejadian ini setelah lebaran, sebelumnya kami sendiri tidak mengetahuinya," katanya.
"Tapi sekarang sudah mendapat solusi dan permasalahan sudah dianggap selesai dengan adanya pihak yang menikahi dan menjadi wali sah terhadap anak yang dikandungnya," ujar Kepdes.
"Terusterang ini kejadian langka, menurut kebiasaan jarang sang adik menghamili kakaknya sendiri," jelas Kepdes. (bst)
Posting Komentar