Media Bawean, 1 Januari 2009

Salah satu perusahaan telekomunikasi nasional XL, betul-betul menggarap jaringan skala besar di Pulau Bawean, dengan dibangunnya 3 tower di Gunungteguh, Daun dan Kepuhteluk. Kabel yang ditarik dari lautan jawa menuju Pulau Bawean, nantinya akan ditarik ke daerah luar pulau Jawa.
Warga didaerah jangkuan jaringan seluler tidak ada jaringan, dan mengandalkan fasilitas telepon rumah akan bisa menikmati handphone. Tentunya sangat berpengaruh pada telepon rumah yang ada.
Kondisi ini sudah dirasakan oleh pengelola wartel di Pulau Bawen yang pendapatannya menurun secara dratis. Seperti usaha Wartel Laris Di Desa Sidogedungbatu, sebelum jaringan telepon genggam (handphone) masuk Pulau Bawean dalam sebulan pendapatan kotor mencapai 13 juta sampai 15 juta rupiah.
Saat jaringan handpone masuk di Pulau Bawean, secara langsung pendapatannya menurun sebulan 250 ribu sampai 500ribu. Kondisi pengelola wartel banyak yang lesu dan omzetnya tidak bisa dihandalkan, hanya bisa untuk menutupi pembayaran rekening listriknya.
Warga didaerah jangkuan jaringan seluler tidak ada jaringan, dan mengandalkan fasilitas telepon rumah akan bisa menikmati handphone. Tentunya sangat berpengaruh pada telepon rumah yang ada.
Kondisi ini sudah dirasakan oleh pengelola wartel di Pulau Bawen yang pendapatannya menurun secara dratis. Seperti usaha Wartel Laris Di Desa Sidogedungbatu, sebelum jaringan telepon genggam (handphone) masuk Pulau Bawean dalam sebulan pendapatan kotor mencapai 13 juta sampai 15 juta rupiah.
Saat jaringan handpone masuk di Pulau Bawean, secara langsung pendapatannya menurun sebulan 250 ribu sampai 500ribu. Kondisi pengelola wartel banyak yang lesu dan omzetnya tidak bisa dihandalkan, hanya bisa untuk menutupi pembayaran rekening listriknya.
Sangat wajar bila XL membangun jaringan di 3 lokasi, mengingat kebutuhan warga Bawean untuk alat telokomunikasi sangat luar biasa untuk digunakan sambungan luar negeri seperti Malaysia, Singapore dan negara lain. (bst)
Posting Komentar