Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Imbas Pelayaran Tersendat, Krisis Pangan Ancam Bawean

Imbas Pelayaran Tersendat, Krisis Pangan Ancam Bawean

Posted by Media Bawean on Rabu, 14 Januari 2009

Media Bawean, 14 Januari 2009

Sumber : SURYA
GRESIK |SURYA Online-Jalur pelayaran Gresik-Pulau Bawean akibat cuaca buruk mulai berimbas. Jika cuaca tidak segera membaik, krisis pangan bakal menimpa warga yang tinggal di pulau yang berjarak 80 mil dari Gresik itu. Sejumlah harga kebutuhan pokok mulai melonjak.

Harga telur Rp 16.000/kg kini naik menjadi Rp 17.500/kg. Bawang merah yang semula Rp 10.000/kg, naik menjadi Rp 15.000/kg. “Dua jenis kebutuhan ini sudah mulai menipis di pasaran,” kata H Mizan, Ketua Asosiasi Pedagang Bawean (APB), yang dihubungi melalui ponsel, Selasa (13/1).

Bahkan sejak seminggu ini, warga juga mulai kesulitan membeli elpiji kemasan 12 kilogram. Kalau pun ada, harganya naik. Persediaan BBM jenis premium juga mulai langka. Meski begitu, Mizan menyatakan harga premium masih normal. “Di tingkat pengecer, harga premium Rp 6.500 per liter,” urai Mizan.

Menipisnya persediaan pangan juga dibenarkan warga Bawean lainnya. Abdul Basith Karim, warga Desa Sidogedung Batu Kecamatan Sangkapura. Sejumlah warga di desanya mulai cemas karena persediaan sembako di toko kelontong menipis. “Sekarang masih aman. Tetapi kalau masih belum ada kapal yang berangkat ke Bawean, ya akan langka,” kata Basid.

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan PKL Gresik, Agus Muljono, mengatakan tidak berharap terjadi kelangkaan sembako. “Kalau jalur normal, tentu sembako tidak akan langka. Sebab selain penumpang, kapal juga memuat barang,” kata Agus Muljono.

Basid meminta agar ada antisipasi kelangkaan pangan di Bawean. Dia mendengar informasi, jika KMP Satya Kencana I yang diberangkatkan Senin (12/1) kemarin sudah kembali ke Gresik Selasa (13/1). “Sementara dua kapal reguler masih belum bisa berangkat. Kalau seperti itu, mestinya kapal cadangan itu diberangkatkan lagi. Kalau tidak, tentu pengiriman sembako akan terganggu,” kata Basid.

Kades Tanjung Ori Kecamatan Tambak, Ilham Syifak menyatakan sudah menerima laporan warga soal menipisnya persediaan pangan akibat terganggunya jalur pelayaran. Meski begitu, Ilham berharap agar kondisi itu segera pulih dengan membaiknya cuaca. “Kalau ombak masih tinggi, mestinya kapal yang lebih besar bisa dikerahkan, “ cetus Ilham, Selasa (13/1).

Humas Administratur Pelabuhan (Adpel) Gresik Pudiasto Nugroho menyatakan himbauan kapal tidak melayari jalur Gresik-Pulau Bawean masih berlaku hingga cuaca membaik. Himbuan tersebut diberlakukan berdasarkan prakiraan cuaca BMG yang menyebut ketinggian gelombang bisa mencapai lima meter. st3

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean