Media Bawean, 13 Januari 2009
Sumber : Duta Masyarakat
GRESIK—Untuk menghindari musibah di laut, kantor Administratur Pelabuhan (Adpel) Gresik mengambil tindakan tegas dengan melarang kapal Bawean berlayar. Larangan ini berlaku untuk kapal barang Darma Kartika dan kapal penumpang Express Bahari dengan tujuan pulau Bawean.
“Berdasarkan keterangan BMG, ombak di laut Bawean antara 1,5 m hingga 3 m, sehingga berbahaya bagi kapal yang berlayar,”ujar Humas Adpel Gresik Pudiasto, Senin (12/1).
Pudiasto mengatakan, pelarangan ini semata-mata karena cuaca buruk dan ombak besar. Jika nanti BMG sudah menyatakan keadaan normal kembali, kapal-kapal tujuan Bawean akan diperbolehkan berangkat lagi. “Namun, untuk empat hari ini, karena cuaca buruk dan kondisi yang tidak memungkinkan, maka kapal barang dan penumpang tujuan Gresik-Bawean dilarang berlayar,” tandasnya.
Tak pelak, akibat larangan tersebut, sejumlah penumpang tujuan Bawean terpaksa kembali ke penginapannya masing-masing. Bahkan, beberapa penumpang juga ada yang kembali ke rumah sanak familinya meski sudah terlanjur berpamitan. Sementara barang-barang bawaan penumpang, khususnya sembako dan barang-barang berat lainnya tetap ditinggal di dalam kapal.
“Meski kami sudah harus balik ke Bawean, namun kondisi alam tak dapat dihindari. Lebih baik, kami menunggu sampai cuaca membaik daripada harus menanggung resiko di laut,”ujar Abdul Basid Karim, salah satu penumpang yang terpaksa kembali penginapannya.
Sementara itu, Kepala Dinas perhubungan (Kadishub) Gresik Hari Sucipto juga menyarankan agar penumpang Bawean bersabar menunggu cuaca membaik. Apalagi, BMG telah mengatakan jika ombak di perairan Bawean anatar 1,5 m hingga 3 m.
“Lebih baik sedia payung sebelum hujan. Jadi, menunda keberangkatan lebih baik daripada harus menentang cuaca buruk,”saran mantan Kepala Dinas perindustrian dan perdagangan (Kadisperindag) Kabupaten Gresik ini. (dik)
Sumber : Duta Masyarakat
GRESIK—Untuk menghindari musibah di laut, kantor Administratur Pelabuhan (Adpel) Gresik mengambil tindakan tegas dengan melarang kapal Bawean berlayar. Larangan ini berlaku untuk kapal barang Darma Kartika dan kapal penumpang Express Bahari dengan tujuan pulau Bawean.
“Berdasarkan keterangan BMG, ombak di laut Bawean antara 1,5 m hingga 3 m, sehingga berbahaya bagi kapal yang berlayar,”ujar Humas Adpel Gresik Pudiasto, Senin (12/1).
Pudiasto mengatakan, pelarangan ini semata-mata karena cuaca buruk dan ombak besar. Jika nanti BMG sudah menyatakan keadaan normal kembali, kapal-kapal tujuan Bawean akan diperbolehkan berangkat lagi. “Namun, untuk empat hari ini, karena cuaca buruk dan kondisi yang tidak memungkinkan, maka kapal barang dan penumpang tujuan Gresik-Bawean dilarang berlayar,” tandasnya.
Tak pelak, akibat larangan tersebut, sejumlah penumpang tujuan Bawean terpaksa kembali ke penginapannya masing-masing. Bahkan, beberapa penumpang juga ada yang kembali ke rumah sanak familinya meski sudah terlanjur berpamitan. Sementara barang-barang bawaan penumpang, khususnya sembako dan barang-barang berat lainnya tetap ditinggal di dalam kapal.
“Meski kami sudah harus balik ke Bawean, namun kondisi alam tak dapat dihindari. Lebih baik, kami menunggu sampai cuaca membaik daripada harus menanggung resiko di laut,”ujar Abdul Basid Karim, salah satu penumpang yang terpaksa kembali penginapannya.
Sementara itu, Kepala Dinas perhubungan (Kadishub) Gresik Hari Sucipto juga menyarankan agar penumpang Bawean bersabar menunggu cuaca membaik. Apalagi, BMG telah mengatakan jika ombak di perairan Bawean anatar 1,5 m hingga 3 m.
“Lebih baik sedia payung sebelum hujan. Jadi, menunda keberangkatan lebih baik daripada harus menentang cuaca buruk,”saran mantan Kepala Dinas perindustrian dan perdagangan (Kadisperindag) Kabupaten Gresik ini. (dik)
Posting Komentar