Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Tarif Feri Akan Turun

Tarif Feri Akan Turun

Posted by Media Bawean on Sabtu, 10 Januari 2009

Media Bawean, 10 Januari 2009

Sumber : Surabaya Pagi
Dibahas Dishub dalam Waktu Dekat
GRESIK – Kabar gembira bagi warga Gresik dan Bawean. Tarif feri yang selama ini dikeluhkan warga karena terlalu mahal, dalam waktu dekat ini akan diturunkan.


Dinas Perhubungan (Dishub) bakal membahas penurunan tarif angkutan laut itu dengan pihak terkait. Rencana pembahasan penurunan tarif merupakan imbas dari turunnya harga BBM (bahan bakar minyak) awal tahun ini.

"Rapat untuk membahas penurunan tiket kapal sudah dijadwalkan tanggal 31 Desember lalu. Tetapi karena terbentur pelantikan struktur organisasi (SO) baru, akhirnya kami undur," kata Kadishub Ir Hari Sucipto Jumat (9/01)
Menurutnya, tidak ada yang terlambat karena penurunan harga BBM yang terakhir baru berlaku awal bulan tahun ini (Januari 2009). Sedangkan penurunan ongkos angkutan harus melalui rapat bersama sejumlah pihak terkait untuk menentukan harga tiket menurut mekanisme pasar "Jika langsung direspon, lalu ada penurunan lagi justeru berubah-ubah. Karena penentuan tarif angkutan akan ditentukan oleh perbup (peraturan bupati), melalui mekanisme pasar," tandas mantan Kadibas Industri dan Perdagangan Gresik ini.

Sedangkan Sakir Djamhuri, tokoh warga Bawean di Gresik mendesak pemerintah harus secepatnya menurunkan harga tiket kapal. Jika tidak akan memancing gejolak warga pulau terpencil itu seperti tahun-tahun lalu. "Kami merespon positif rencana penurunan harga tiket, walapun terlambat. Karena masalah transportasi tidak hanya harga tiket," ujarnya.

Dirinya yakin Dishub yang kini di Nahkodai Hari Sucipto akan mampu menyelesaikan masalah transportasi Bawean yang sudah sejak lama menjadi persoalan klasik. "Saya sudah tahu track record beliau, dan ini akan menjadi harapan baru bagi warga Bawean untuk mendapatkan transportasi yang murah dan terjangkau," katanya.

Sementara pemerintah telah penurunan harga BBM sebesar Rp 1000 selama bulan Desember 2008 dan Januari 2009. Sedangkan harga tiket kapal angkut penumpang Gresik-Pulau hingga sekarang masih menggunakan tarif harga BBM jenis solar perliternya Rp 5,5 ribu, padahal harga BBM jenis solar tinggal Rp 4,8 ribu. Akibatnya harga tiket kapal kelas ekonomi masih dipertahankan oleh pengusaha angkutan kapal Rp 120, yang seharusnya turun menjadi sekitar Rp 100 ribu. "Harga tiket VVIP Rp 165 ribu, mestinya juga harus turun Rp 110 ribu," ucapnya.

Dikabarkan, ada isyarat dari pemerintah pusat bahwa pada 15 Januari pemerintah akan menurunkan lagi harga BBM) dalam negeri, namun tidak disebutkan berapa angka penurunannya.

"Kita akan mengikuti perkembangan dari pusat, agar penurunya sesuai dan terjangkau masyarakat. Yang jelas penurunan harga tiket ada parameternya," tukas Hari Sucipto.

Sementara puluhan sopir angkutan dalam kota (angkot) diterminal Joyoboyo Surabaya memprotes Dishub Surabaya saat menempelkan stiker sosialisasi penurunan tarif angkot yang tidak melibatkan para sopir "Kalau benar ini untuk kepentingan sopir dan masyarakat, tapi mengapa kita tidak diberitahu.

Kok langsung ditempelkan saja. Seharusnya kita para sopir ini diajak rundingan dulu, baru kemudian sosialisasi. Jangan begini caranya," cetus Agus, sopir angkutan umum.
Para sopir mengaku tidak satupun yang mendapat pemberitahuan tentang sosialisasi maupun penurunan tarif tersebut. Bahkan ungkap Agus, pihak Organda sebagai 'pelindung' para sopir juga tidak memberitahukan.

"Organda tidak memberitahu, Dishub juga tidak, tapi kok tiba-tiba ada sosialisasi penurunan tarif. Lha wong dengan tarif lama yang Rp 2.900 saja kita sudah kesulitan. Kalau diturunkan apa nggak tambah hancur kita. Enak dipenumpang susah dikita," ujarnya. sar

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean