Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Nelayan Asal Bawean Dirawat di RSUD Ibnu Sina

Nelayan Asal Bawean Dirawat di RSUD Ibnu Sina

Posted by Media Bawean on Minggu, 08 Februari 2009

Media Bawean, 8 Februari 2009

Sumber : KOMPAS

GRESIK, MINGGU - Nelayan asal Bawean Choirul Anwar (34) yang dilaporkan hilang sejak 4 Februari lalu berhasil diselamatkan kapal Oval OC berbendera Australia. Kapal tersebut Minggu (8/2) mengantar korban hingga dermaga milik PT Petrokimia Gresik, selanjutn ya korban dijemput kapal Polisi 02.

Kepala Satuan Polisi Air Gresik Inspektur Satu Bintara menyatakan korban dinyatakan hilang di perairan Bawean saat tinggi gelombang mencapai 7 meter. Choirul Anwar ditemukan di zona perairan internasonal, tepatnya disekitar 2 mil dari Karang Jamuang. Choi rul berangkat melaut untuk mencari kerang pukul 10.00 pada 4 Fabruari lalu. Namun kurang lebih berlayar dua mil, cuaca memburuk ombak tinggi. Choirul berupaya kembali tetapi perahunya diempas ombak hingga terbalik lalu tenggelam.

Choirul Anwar diantarkan kapal berbendera Australia ke dermaga milik PT Petrokimia Gresik Minggu (8/2) sekitar pukul 15.20 selanjutnya dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik untuk menjalani perawatan. Turut menjemput korban Sekretaris Kabupaten Gresik Husnul Khu luq, Humas Administratur Pelabuhan Gresik, Pudiasto Nugroho dan Kepala Kesatuan Pelayanan dan Pengamanan Pelabuhan (KP3) Gresik Ajun Komisaris Hariani. "Korban secara fisik segar bugar, namun tetap dibawa ke rumah sakit untuk memulihkan depresi dan trauma yang dialami," kata Bintara dihubungi via telepon selulernya.

Sebelumnya Jajaran KRI Teluk Kupang yang berupaya menjemput Choirul dari kapal berbendera Australia kandas perairan Pulau Buymuli. KRI Teluk Kupang diterjang ombak sehingga lambung kapal kemasukan air. Kapten Suyadi dengan 16 awak kapal berupaya mencari t empat dangkal tetapi kandas. KRI Teluk Kupang diselamatkan KRI Slamet Riyadi dan ditarik ke Pangarmatim.

Sementara itu dua nelayan Lamongan Miftahul Arif (19) warga Blimbing dan Febriyanto (25) warga Paciran yang dikabarkan hilang hingga kini belum ditemukan. Keduanya diperkirakan terdampar di Pulau Sapeken Kangean. Pencarian tidak bisa dilanjutkan karena om bak di sekitar Sumenep mencapai 4-5 meter sedangkan di luar mencapai 7 meter. Jadi sampai kini mereka belum kembali, kata Wakil Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Cabang Lamongan Sudarlin.

Miftahul Arif dan Febriyanto hilang akibat kapal Indonesia yang mereka tumpangi tertabrak kapal tongkang Jumat lalu. Sudarlin mengatakan sebelumnya ada 13 nelayan asal Lamongan yang melaut dengan KM Indonesia dengan nahkoda Nur Hasyim. Tetapi pada Jumat ( 29/1) sekitar pukul 01.00 di tengah perairanutara Pulau Sapudi sekitar 12 mil laut dari Pulau Sapudi,ada ombak besar. Kapal itu tertabrak kapal tongkang yang tidak diketahui namanya.

Akhirnya sembilan orang tercebur ke laut karena terpental sedangkan empat orang bertahan di kapal. Setelah dilakukan pencarian dari sembilan yang mencebur ke laut hanya ditemukan tujuh orang. "Sementara Miftahul Arif dan Febriyanto hingga kini belum ditemu kan. KM Indonesia sendiri kembali ke Lamongan Selasa (3/2) lalu," kata Sudarlin.

Adi Sucipto

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean