Media Bawean, 21 Februari 2009
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Tiga nelayan asal Pulau Bawean yang dilaporkan hilang kemarin (20/2) kembali berkumpul dengan keluarga mereka. Ketiganya dilaporkan hilang setelah kelotok yang mereka tumpangi dihamtam ombak.
Para nelayan tersebut adalah Moh. Syafi'i (27), Muh. Syahrul B. (27), dan Ridah (64). Ketiganya warga Desa Sungairujing, Kecamatan Sangkapura.
Tiga nelayan tersebut selamat karena ditolong Kasim, 45, nelayan asal Kecamatan Brondong, Lamongan, Minggu (15/2). Sebelumnya mereka sempat terombang-ambing di perairan Selat Jawa. Namun, Kasim tidak langsung mengantar mereka pulang. "Mereka saya ajak mencari ikan selama tiga hari," ucapnya.
Kemarin pukul 01.00, tiga nelayan tersebut dibawa ke Administratur Pelabuhan Gresik. Berbekal sangu masing-masing Rp 500.000 bantuan Pemkab Gresik, mereka menumpang KM Dharma Kartika menuju Pulau Bawean.
Syahrul menceritakan, dia berangkat bersama dua temannya, Syafi'i dan Ridah, menggunakan kelotok. Di tengah perjalanan perahu yang mereka tumpangi dihantam ombak besar.
Akibatnya, mesin perahu pecah. "Perahu kami terguling. Kami terombang-ambing di laut," tuturnya. Selama tiga hari mereka hanya mengandalkan air hujan untuk minum. Untung, mereka ditemukan dan ditolong Kasim.
Sebagaimana diberitakan, Kamis (12/2) keluarga ketiga nelayan itu melapor ke Polsek Sangkapura. Mereka cemas karena anggota keluarga mereka yang berangkat Rabu (11/2) pukul 15.30 belum pulang. Padahal, biasanya mereka pulang melaut sekitar pukul 22.00.
Dalam sebulan ini, ada empat nelayan Bawean yang dilaporkan hilang karena disapu ombak. Untung, semua ditemukan dalam kondisi selamat. Sebelumnya, Khairul Anwar, 33, warga Dusun Sawahdaya, Desa Kotakusuma, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, dilaporkan hilang. Setelah empat hari terombang-ambing di laut, Khairil diselamatkan MV Opal Ace, kapal berbendera Australia. (yad/ib)
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Tiga nelayan asal Pulau Bawean yang dilaporkan hilang kemarin (20/2) kembali berkumpul dengan keluarga mereka. Ketiganya dilaporkan hilang setelah kelotok yang mereka tumpangi dihamtam ombak.
Para nelayan tersebut adalah Moh. Syafi'i (27), Muh. Syahrul B. (27), dan Ridah (64). Ketiganya warga Desa Sungairujing, Kecamatan Sangkapura.
Tiga nelayan tersebut selamat karena ditolong Kasim, 45, nelayan asal Kecamatan Brondong, Lamongan, Minggu (15/2). Sebelumnya mereka sempat terombang-ambing di perairan Selat Jawa. Namun, Kasim tidak langsung mengantar mereka pulang. "Mereka saya ajak mencari ikan selama tiga hari," ucapnya.
Kemarin pukul 01.00, tiga nelayan tersebut dibawa ke Administratur Pelabuhan Gresik. Berbekal sangu masing-masing Rp 500.000 bantuan Pemkab Gresik, mereka menumpang KM Dharma Kartika menuju Pulau Bawean.
Syahrul menceritakan, dia berangkat bersama dua temannya, Syafi'i dan Ridah, menggunakan kelotok. Di tengah perjalanan perahu yang mereka tumpangi dihantam ombak besar.
Akibatnya, mesin perahu pecah. "Perahu kami terguling. Kami terombang-ambing di laut," tuturnya. Selama tiga hari mereka hanya mengandalkan air hujan untuk minum. Untung, mereka ditemukan dan ditolong Kasim.
Sebagaimana diberitakan, Kamis (12/2) keluarga ketiga nelayan itu melapor ke Polsek Sangkapura. Mereka cemas karena anggota keluarga mereka yang berangkat Rabu (11/2) pukul 15.30 belum pulang. Padahal, biasanya mereka pulang melaut sekitar pukul 22.00.
Dalam sebulan ini, ada empat nelayan Bawean yang dilaporkan hilang karena disapu ombak. Untung, semua ditemukan dalam kondisi selamat. Sebelumnya, Khairul Anwar, 33, warga Dusun Sawahdaya, Desa Kotakusuma, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, dilaporkan hilang. Setelah empat hari terombang-ambing di laut, Khairil diselamatkan MV Opal Ace, kapal berbendera Australia. (yad/ib)
Posting Komentar