Media Bawean, 16 Februari 2009
Sumber : Jawa Pos
LAMONGAN - Operasional pelabuhan antar pulau ASDP di Desa Tunggul Kecamatan Paciran diundur. Semula direncanakan pada pertengahan tahun ini kemudian dijadwal ulang pada pertengahan tahun depan (2010).
''Sebenarnya tahun ini sudah bisa dioperasionalkan, tetapi untuk mengoptimalkan fungsi pelabuhan sehingga operasional direncanakan pertengahan tahun depan,'' ungkap Kepala Dinas Perhubungan Lamongan, Agus Suyanto kepada Radar Bojonegoro, kemarin.
Menurut dia, saat ini sarana utama pelabuhan berupa dermaga untuk tambat kapal sudah selesai dan bisa dioperasionalkan. Namun, dengan terjadinya ombak laut yang cukup besar akhir-akhir yang lebih ganas dari biasanya sehingga perlu dibuatkan bangunan pemecah ombak di pintu masuk pelabuhan. Tanpa adanya bangunan itu dikhawatirkan keselamatan kapal yang ditambatkan di pelabuhan ASDP menjadi tidak terjamin. ''Atas dasar alasan tersebut sehingga perlu dibangun dulu bangunan pemecah ombak sehingga operasional pelabuhan tersebut baru bisa dilakukan sekitar pertengahan tahun depan,'' paparnya.
Agus menambahkan, selain untuk membangun bangunan pemecah ombak, selama setahun ke depan juga dipakai untuk mengoptimalkan pembangunan perkantoran untuk operasional pelabuhan. ''Operasional pertama pertengahan tahun depan akan dilakukan untuk jalur Lamongan-Bawean. Setelah itu ditambah dengan jalur kapal dari lamongan ke Kalimantan dan Sulawesi. Dua pulau tersebut sudah menyatakan siap melayani jalur kapal penumpang dari dan ke Lamongan lewat pelabuhan ASDP di Paciran tersebut,'' ungkapnya.
Seperti diberitakan, saat melakukan sidak pembangunan pelabuhan ASDP di Paciran, Direktur SDM dan Umum PT Indonesia Feri Persero (perubahan dari ASDP), Bunar Manurung dan Direktur Teknik, A. Pambudi pada Desember tahun lalu menyatakan bahwa operasional pelabuhan ASDP tersebut direncanakan pertengah tahun ini. Secara total pembangunan dermaga ASDP tersebut telah menyerap anggaran Rp 79,4 miliar dari APBN sejak dimulai pembangunannya pada 2006 lalu.(feb)
Sumber : Jawa Pos
LAMONGAN - Operasional pelabuhan antar pulau ASDP di Desa Tunggul Kecamatan Paciran diundur. Semula direncanakan pada pertengahan tahun ini kemudian dijadwal ulang pada pertengahan tahun depan (2010).
''Sebenarnya tahun ini sudah bisa dioperasionalkan, tetapi untuk mengoptimalkan fungsi pelabuhan sehingga operasional direncanakan pertengahan tahun depan,'' ungkap Kepala Dinas Perhubungan Lamongan, Agus Suyanto kepada Radar Bojonegoro, kemarin.
Menurut dia, saat ini sarana utama pelabuhan berupa dermaga untuk tambat kapal sudah selesai dan bisa dioperasionalkan. Namun, dengan terjadinya ombak laut yang cukup besar akhir-akhir yang lebih ganas dari biasanya sehingga perlu dibuatkan bangunan pemecah ombak di pintu masuk pelabuhan. Tanpa adanya bangunan itu dikhawatirkan keselamatan kapal yang ditambatkan di pelabuhan ASDP menjadi tidak terjamin. ''Atas dasar alasan tersebut sehingga perlu dibangun dulu bangunan pemecah ombak sehingga operasional pelabuhan tersebut baru bisa dilakukan sekitar pertengahan tahun depan,'' paparnya.
Agus menambahkan, selain untuk membangun bangunan pemecah ombak, selama setahun ke depan juga dipakai untuk mengoptimalkan pembangunan perkantoran untuk operasional pelabuhan. ''Operasional pertama pertengahan tahun depan akan dilakukan untuk jalur Lamongan-Bawean. Setelah itu ditambah dengan jalur kapal dari lamongan ke Kalimantan dan Sulawesi. Dua pulau tersebut sudah menyatakan siap melayani jalur kapal penumpang dari dan ke Lamongan lewat pelabuhan ASDP di Paciran tersebut,'' ungkapnya.
Seperti diberitakan, saat melakukan sidak pembangunan pelabuhan ASDP di Paciran, Direktur SDM dan Umum PT Indonesia Feri Persero (perubahan dari ASDP), Bunar Manurung dan Direktur Teknik, A. Pambudi pada Desember tahun lalu menyatakan bahwa operasional pelabuhan ASDP tersebut direncanakan pertengah tahun ini. Secara total pembangunan dermaga ASDP tersebut telah menyerap anggaran Rp 79,4 miliar dari APBN sejak dimulai pembangunannya pada 2006 lalu.(feb)
Posting Komentar