Media Bawean, 4 Februari 2009
Sumber : SURYA
GRESIK | SURYA-Jalur pelayaran Gresik-Bawean lumpuh lagi. Administratur Pelabuhan (Adpel) Gresik melarang kapal berbobot mati di bawah 500 Gross Ton berlayar karena ketinggian gelombang mencapai lima meter. Selain dua kapal penumpang, sekitar 50 kapal layar motor (KLM) juga tertahan di Pelabuhan Gresik.
Humas Adpel Gresik, Pudiasto Nugroho, menyatakan larangan berlayar berlaku hingga 8 Februari. Kapal-kapal ini umumnya baru saja membongkar muatan. Saat ini kapal menunggu muatan barang yang hendak dikirim ke luar Jawa, misalnya ke Kalimantan.
Ini membuat bahan pangan yang seharusnya sudah mencapai Bawean menjadi busuk. Sekitar 8.000 butir telur busuk. Tun Rung, nakhoda KLM Sinar Abadi, mencium bau busuk itu dan mencari sumbernya. “Kami belum memeriksa semuanya, namun muncul bau busuk dari peti-peti berisi telur. Kami menduga telur sudah busuk karena terlalu lama di dalam peti,” kata Tun Rung saat ditemui Surya di Pelabuhan Gresik, Selasa (3/2).
Kapal yang mengangkut semen dan pupuk ini harus menunggu sampai larangan berlayar dicabut. “Tapi tidak tahu sampai kapan,” kata lelaki asal Kabupaten Pinrang, Sulsel.
Tun Rung tampak resah. Ini pelayarannya yang pertama ke Bawean. Biasanya dia melayani jalur Kalimantan. Selama kapal tidak berlayar, semua kebutuhan anak buah kapal menjadi tanggungannya. “Itu belum termasuk biaya sandar kapal ke syahbandar,” ungkap Tun Rung.
Dua kapal penumpang reguler, KMP Dharma Kartika dan KM Ekspress Bahari 8B, juga tertahan. Dua kapal ini biasanya dua hari sekali melayani rute Gresik-Bawean pergi-pulang. M Sofyan, Manager Operasional KM Dharma Kartika, tidak sampai mengembalikan tiket penumpang. Belajar dari beberapa minggu lalu, warga Bawean banyak yang menunda perjalanan karena cuaca tidak bersahabat. st3
Sumber : SURYA
GRESIK | SURYA-Jalur pelayaran Gresik-Bawean lumpuh lagi. Administratur Pelabuhan (Adpel) Gresik melarang kapal berbobot mati di bawah 500 Gross Ton berlayar karena ketinggian gelombang mencapai lima meter. Selain dua kapal penumpang, sekitar 50 kapal layar motor (KLM) juga tertahan di Pelabuhan Gresik.
Humas Adpel Gresik, Pudiasto Nugroho, menyatakan larangan berlayar berlaku hingga 8 Februari. Kapal-kapal ini umumnya baru saja membongkar muatan. Saat ini kapal menunggu muatan barang yang hendak dikirim ke luar Jawa, misalnya ke Kalimantan.
Ini membuat bahan pangan yang seharusnya sudah mencapai Bawean menjadi busuk. Sekitar 8.000 butir telur busuk. Tun Rung, nakhoda KLM Sinar Abadi, mencium bau busuk itu dan mencari sumbernya. “Kami belum memeriksa semuanya, namun muncul bau busuk dari peti-peti berisi telur. Kami menduga telur sudah busuk karena terlalu lama di dalam peti,” kata Tun Rung saat ditemui Surya di Pelabuhan Gresik, Selasa (3/2).
Kapal yang mengangkut semen dan pupuk ini harus menunggu sampai larangan berlayar dicabut. “Tapi tidak tahu sampai kapan,” kata lelaki asal Kabupaten Pinrang, Sulsel.
Tun Rung tampak resah. Ini pelayarannya yang pertama ke Bawean. Biasanya dia melayani jalur Kalimantan. Selama kapal tidak berlayar, semua kebutuhan anak buah kapal menjadi tanggungannya. “Itu belum termasuk biaya sandar kapal ke syahbandar,” ungkap Tun Rung.
Dua kapal penumpang reguler, KMP Dharma Kartika dan KM Ekspress Bahari 8B, juga tertahan. Dua kapal ini biasanya dua hari sekali melayani rute Gresik-Bawean pergi-pulang. M Sofyan, Manager Operasional KM Dharma Kartika, tidak sampai mengembalikan tiket penumpang. Belajar dari beberapa minggu lalu, warga Bawean banyak yang menunda perjalanan karena cuaca tidak bersahabat. st3
Posting Komentar