Media Bawean, 12 Maret 2009
Sumber : Duta Masyarakat
GRESIK, Demo keluarga besar SMAN 1 Sangkapura menuntut Kepala Sekolah (Kasek) Zairasi mundur dari jabatannya direspons cepat Dinas pendidikan (Disdik) Kabupaten Gresik. Kepala Disdik, Chusaini Mustaz, Rabu (11/3) menurunkan tim ke sekolah tersebut.
"Kami sudah menurunkan tim untuk melihat langsung situasi dan kondisi di SMAN 1 Sangkapura," ujar Chusaini yang juga mantan Kasek SMAN 1 Gresik ini.
Sesampai di Bawean, tim Disdik langsung menggelar rapat yang diikuti komite sekolah, kepala sekolah, dan seluruh dewan guru. Guna mendapatkan masukan yang benar, tim Disdik meminta seluruh dewan guru menuliskan kondisi dan keadaan yang sebenarnya di SMAN 1 Sangkapura di atas selembar kertas kosong tanpa mencantumkan identitasnya.
Zairasi, sang 'tertuduh' dalam soal ini, kemarin tidak bersedia mengomentari aksi demo yang dilakukan para guru, siswa, dan karyawan sekolah yang dipimpinnya itu. "Yang penting, kami ingin situasi di sekolah tetap kondusif, apalagi pelaksanaan ujian akhir sudah dekat," kata Zairasi.
Hal serupa disampaikan Ketua Alumni SMAN 1 Sangkapura, Irsyad. Menurutnya, para alumni ingin kegiatan belajar-mengajar kembali aktif. "Jangan sampai mengorbankan siswa, apalagi menjelang pelaksanaan ujian akhir," pintanya.
Seperti diberitakan, ratusan siswa, guru, komite sekolah, dan karyawan SMAN 1 Sangkapura, Bawean, berunjuk rasa di halaman sekolah, Selasa (10/3). Mereka menuntut Zairasi mundur dari jabatannya. Kata mereka, Zairasi adalah kasek yang kejam dan otoriter. Ia juga telah berbuat dholim pada para guru. Saking dholimnya, para guru sering disebut sebagai Fir'aun, kafir, dan tukang becak. (dik)
Sumber : Duta Masyarakat
GRESIK, Demo keluarga besar SMAN 1 Sangkapura menuntut Kepala Sekolah (Kasek) Zairasi mundur dari jabatannya direspons cepat Dinas pendidikan (Disdik) Kabupaten Gresik. Kepala Disdik, Chusaini Mustaz, Rabu (11/3) menurunkan tim ke sekolah tersebut.
"Kami sudah menurunkan tim untuk melihat langsung situasi dan kondisi di SMAN 1 Sangkapura," ujar Chusaini yang juga mantan Kasek SMAN 1 Gresik ini.
Sesampai di Bawean, tim Disdik langsung menggelar rapat yang diikuti komite sekolah, kepala sekolah, dan seluruh dewan guru. Guna mendapatkan masukan yang benar, tim Disdik meminta seluruh dewan guru menuliskan kondisi dan keadaan yang sebenarnya di SMAN 1 Sangkapura di atas selembar kertas kosong tanpa mencantumkan identitasnya.
Zairasi, sang 'tertuduh' dalam soal ini, kemarin tidak bersedia mengomentari aksi demo yang dilakukan para guru, siswa, dan karyawan sekolah yang dipimpinnya itu. "Yang penting, kami ingin situasi di sekolah tetap kondusif, apalagi pelaksanaan ujian akhir sudah dekat," kata Zairasi.
Hal serupa disampaikan Ketua Alumni SMAN 1 Sangkapura, Irsyad. Menurutnya, para alumni ingin kegiatan belajar-mengajar kembali aktif. "Jangan sampai mengorbankan siswa, apalagi menjelang pelaksanaan ujian akhir," pintanya.
Seperti diberitakan, ratusan siswa, guru, komite sekolah, dan karyawan SMAN 1 Sangkapura, Bawean, berunjuk rasa di halaman sekolah, Selasa (10/3). Mereka menuntut Zairasi mundur dari jabatannya. Kata mereka, Zairasi adalah kasek yang kejam dan otoriter. Ia juga telah berbuat dholim pada para guru. Saking dholimnya, para guru sering disebut sebagai Fir'aun, kafir, dan tukang becak. (dik)
Posting Komentar