Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Mahasiswa Bantu Polisi Amankan UN

Mahasiswa Bantu Polisi Amankan UN

Posted by Media Bawean on Senin, 20 April 2009

Media Bawean, 20 April 2009

Sumber : Antara Jatim
Pulau Bawean - Sejumlah mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Jawa Timur membantu pihak kepolisian untuk mengamankan dan mengawasi pelaksanaan ujian nasional (UN) di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik yang berlangsung pada tanggal 20-24 April 2009.

"Kalau dari polisi saja tidak cukup, makanya kami harus mendatangkan para mahasiswa untuk membantu pengamanan dan pengawasan UN di sini," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Raden Abdul Aziz, kepada ANTARA di Surabaya, Senin.

Ia menyebutkan, ada delapan orang mahasiswa dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Universitas Muhammadiyah Gresik, dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Gresik yang membantu tugas polisi.

"Mereka tiba sejak Sabtu (18/4) kemarin. Dan mulai hari ini mereka menyebar ke sejumlah sekolahan yang menyelenggarakan UN di Bawean," kata Aziz menambahkan.

Sementara itu, pengamanan UN di Pulau Bawean, terlihat minim lantaran keterbatasan jumlah personel. Data yang diperoleh ANTARA dari Kepolisian Sektor (Polsek) Sangkapura, Pulau Bawean, menyebutkan, setiap sekolah yang menyelenggarakan UN hanya mendapatkan pengawalan dari seorang personel kepolisian.

Padahal, Kepolisian Wilayah Kota Besar (Polwiltabes) Surabaya memastikan, agar materi UN tidak bocor, pengamanan harus dilakukan berlapis dengan menerapkan sistem terbuka dan tertutup.

Bahkan pada saat ujian berlangsung, setiap sekolah harus mendapatkan pengamanan minimal lima orang pesonel. "Kami tidak ingin ada kecurangan sedikitpun baik menjelang maupun berlangsungnya unas," kata Kabag Bina Mitra Polwiltabes Surabaya, AKBP Sri Setyo Rahayu.

"Di pulau Bawean ini hanya ada satu personel yang mengawal pendistribusian naskah dan lembar jawaban UN," kata Koordinator Pelaksana Pengamanan UN Polsek Sangkapura, Aiptu Jumadi.

Tidak semua sekolah mendapatkan pengamanan dari petugas kepolisian saat mengambil naskah dan lembar jawaban UN, terutama yang lokasinya jauh dari Mapolsek Sangkapura, seperti MA Himayatul Islam di Desa Kebuntelukdalam.

Sementara itu, di SMA Hasan Jufri di Desa Kebonagung, Kecamatan Sangkapura, dilaporkan seorang siswa tak bisa mengikuti UN lantaran mengundurkan diri tanpa alasan yang jelas.

"Di sekolah kami, peserta yang terdaftar sebanyak 78 orang, namun satu siswa tiba-tiba mengundurkan diri tanpa alasan yang jelas," kata Sekretaris Panitia Penyelenggara Unas SMA Hasan Jufri, M. Adenan.*

M. Irfan Ilmie

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean